Forum Pemantau Independen Pakta Integritas (Forpi) Kota Yogyakarta akan melakukan investigasi terkait dugaan adanya praktik pungutan liar (pungli). Pungli diduga dilakukan oknum sopir truk sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta.
Anggota Forpi Kota Yogyakarta, Baharuddin Kamba mengatakan, investigasi ini dilakukan karena ada laporan warga terkait pungli. Warga diminta membayar uang iuran sampah sebesar Rp 100 ribu kepada oknum sopir.
Iuran itu diberikan kepada sopir agar sampah dapat diangkut. Selanjutnya fokus investigasi adalah penyalahgunaan wewenang membawa truk sampah pulang. Juga truk digunakan untuk berbisnis pribadi.
“Hasil investigasi nantinya dapat sebagai dasar laporan kepada Pj Wali Kota Yogyakarta untuk melakukan tindakan atas persoalan ini,” kata Baharuddin Kamba.
Forpi Kota Yogyakarta juga meminta adanya evaluasi dalam proses rekrutmen pegawai termasuk pegawai tenaga bantuan atau naban.
Perekrutan Mengedepankan Integritas
“Harus dipastikan proses rekrutmen pegawai mengedepankan nilai integritas. Harapannya jangan sampai orang-orang yang masuk dan bekerja justru memanfaatkan kewenangan. Dan meraup keuntungan secara melawan hukum,” lanjut Kamba.
Kamba juga mengingatkan lembaga eksekutif dan legislatif di Kota Yogyakarta duduk bersama untuk mengatasi persoalan sampah. Sampah masih menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah, mengingat desentralisasi pengelolaan sampah akan segera diberlakukan.
“Hal ini penting juga dilakukan agar Kota Yogyakarta tidak terjadi darurat sampah. Apalagi nanti pada saat bulan puasa tiba, diprediksi volume sampah akan mengalami peningkatan,” pungkasnya.
Editor: Raja Napitupulu