Home » Furnitur Lokal Potensial Tingkatkan Ekspor

Furnitur Lokal Potensial Tingkatkan Ekspor

by Agita Maheswari
2 minutes read
Furnitur Lokal Potensial Tingkatkan Ekspor

ESENSI.TV - JAKARTA

Produk furnitur Indonesia diklaim punya potensi tinggi untuk meningkatkan ekspor ke luar negeri.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka IKMA) Reni Yanita menyatakan pada tahun 2022, ekspor produk furnitur dan kerajinan mencapai USD3,5 miliar.

Adapun negara tujuan utamanya antara lain Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Jerman, dan Inggris.

Proporsi nilai ekspor yang cukup signfikan dari industri ini menunjukan bahwa karakteristik sektornya berorientasi ekspor.

“Kami berharap para pelaku IKM furnitur dan kerajinan dapat terus mengikuti tren pasar global serta aktif melakukan inovasi, dan yang penting juga tetap menjaga kelestarian lingkungan dalam rantai pasoknya. Kami optimistis Indonesia akan bisa menjadi trendsetter dalam pengembangan eco lifestyle furniture,” ujarnya.

Menurut Reni, iklim tropis di Indonesia menjadi potensi besar bagi pengembangan industri furnitur dan kerajinan.

“Karena kita mempunyai kekuatan comparative advantage berupa melimpahnya bahan baku kayu beraneka jenis, kemudian bahan baku rotan dan bamboo,” sebutnya.

Melalui kekuatan dari ketersediaan bahan baku serta didukung dengan desain yang unik dan menarik, pemerintah optimistis produk furnitur Indonesia memiliki nilai tambah yang tinggi dan mamopu berdaya saing global.

“Selain itu juga perlu didukung dengan konsep berwawasan lingkungan,” imbuhnya.

Menurut Dirjen IKMA, pelaku IKM furnitur dan kerajinanperlu terus menciptakan inovasi agar bisa bersaing dengan produk luar negeri.

Sebab, melambatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara Eropa dan Amerika akan menjadi tantangan yang cukup berat bagi IKM furnitur dan kerajinanmengingat banyak negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika yang merupakan negara importir furnitur dan kerajinan terbesar di dunia.

Baca Juga  IHSG Dibuka di Zona Hijau Level 6.728,66 Selasa 28 Maret, Analis: Beli 4 Saham Ini

“Adapun lima negara importir furnitur terbesar di dunia, yaitu Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Prancis, dan Belanda dengan total nilai impor sebesar USD145,3 miliar. Pemerintah telah melakukan langkah-langkah antisipatif, yaitu dengan mengidentifikasi negara-negara nontradisional sebagai alternatif negara tujuan ekspor,” ucapnya.

Reni juga berharap agar perajin furnitur dan kerajinan terus mengeksplorasi kekayaan budaya nasional dengan kemasan modern serta mengikuti tren pasar global. Menurut Reni, inovasi dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing suatu produk,terutama karena industri furnitur dan kerajinan erat sekali kaitannya dengan gaya hidup (lifestyle).

Reni menambahkan, untuk memaksimalkan tingkat pertumbuhan serta perluasan pasar industri furnitur dan kerajinan, diperlukan adanya penyediaan faktor-faktor produksi utama yaitu bahan baku, modal, dan tenaga kerja.

Bahan baku industri dan kerajinan di Indonesia bisa dikatakan cukup melimpah, terutama yang berasal dari hutan produksi.

Menurut Reni, Indonesia juga diuntungkan dengan iklim tropisnya, yang membuat berbagai jenis pohon dapat tumbuh dengan cepat.

“Indonesia merupakan penghasil 80% bahan baku rotan dunia, dimana daerah penghasil rotan di Indonesia berada di berbagai pulau, terutama di Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi dan Pulau Sumatera,” ujar Reni.

Dari pendampingan ini, tercatat penjualan produk dari para peserta hingga USD841 ribu pada tahun 2022.*

#Beritaviral

#Beritaterkini

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Agitamaheswari@esensi.tv

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life