Kementerian Agama (Kemenag) diminta untuk segera berkoordinasi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) dan pihak terkait lainnya. Hal ini untuk menyelesaikan gangguan sistem yang menghambat pelunasan biaya haji.
“Proses penyelesaian harus dilakukan segera agar jemaah haji tidak terlambat dalam memenuhi kewajiban mereka,” kata Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi.
Menurut Kahfi, Kemenag memberikan informasi yang jelas, akurat, dan terkini kepada calon jemaah haji mengenai gangguan sistem yang terjadi.
“Komunikasi yang efektif akan membantu mengurangi kekhawatiran dan memastikan jemaah haji tetap mendapatkan informasi yang mereka butuhkan,” ujar Kahfi, Jumat (12/5/2023), di Jakarta.
Diketahui, dalam beberapa hari terakhir, BSI mengalami gangguan sistem, hal ini kemungkinan menyebabkan keterlambatan dalam proses pelunasan biaya haji.
Persoalan gangguan sistem ini kata dia, harus menjadi perhatian serius. Karena banyak jemaah yang belum melunasi biaya haji yang bergantung pada BSI sebagai lembaga keuangan untuk memenuhi kewajiban mereka.
“Dalam situasi seperti ini, di mana pelunasan biaya haji banyak mengandalkan BSI. Jadi, penting bagi Kemenag untuk mengambil langkah-langkah cepat dan menyeluruh mengatasi gangguan sistem tersebut,” jelasnya.
Menurut Kahfi, jika gangguan yang dialami berkelanjutan, Kemanag harus mencari solusi alternatif dalam proses pelunasan biaya haji bagi jamaah yang terdampak.
“Apakah dialihkan ke Bank mitra lainnya, atau ada solusi lainnya,” ujarnya. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang