Home » Ganjar Resmi Jadi Capres Saat Elektabilitas Merosot, Pengamat: Sulit Naik Kembali

Ganjar Resmi Jadi Capres Saat Elektabilitas Merosot, Pengamat: Sulit Naik Kembali

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Ganjar resmi jadi Capres dari PDIP saat elektabilitasnya merosot. Pengamat politik menilai sulit menaikkan kembali elektabilitasnya Ganjar.

Ganjar Pranowo diumumkan menjadi Calon Presiden dari PDI Perjuangan, kemarin, dalam Rapat DPP PIDP ke-140, di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam mengatakan pengukuhan Ganjar Pranowo dilakukan ditengah elektabilitasnya sedang turun dalam beberapa survei terakhir.

Menurutnya, PDI Perjuangan akan sulit menaikkan kembali elektabilitas Ganjar karena sudah tersalip cukup tinggi oleh Prabowo Subianto.

“Banyak faktor kenapa elektabilitas Ganjar turun. Susah untuk kembali naik,” jelas Arif Nurul Imam, dalam keterangan tertulis.

Dia mengatakan salah satu penyebab penurunan elektabilitas Ganjar adalah penolakan  kedatangan tim nasional Israel untuk mengikuti kejuaraan Piala Dunia U-20 FIFA 2023.

Masyarakat Sesalkan Sikap Ganjar Soal Timnas Israel

Survei yang dilakukan Indikator Politik yang digelar tanggal 8 hingga 13 April 2023, menunjukkan mayoritas atau sebanyak 63,4 persen masyarakat Indonesia tidak mempersoalkan kedatangan tim sepak bola Israel ke Indonesia untuk menjadi peserta Piala Dunia U-20 FIFA tahun 2023.

Alasan responden dapat menerima kedatangan tim Israel sebagian besar adalah karena menilai urusan sepak bola, tidak ada kaitan dengan politik.

Alasan lain adalah untuk kemajuan sepak bola nasional karena menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA diangggap sebagai momen penting bagi Indonesia, baik dari sisi industri sepak bola.

Terutama pengembangan atlet maupun dari aspek ekonomi dan promosi Indonesia di kancah internasional.

Baca Juga  PDI Perjuangan Gelar Rakernas ke-IV di JIExpo Kemayoran Hari Ini

Dengan alasan ini, sebagian besar masyarakat menyayangkan batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia FIFA untuk atlet di bawah usia 20 tahun.

Menurut responden, penolakan Indonesia ini tidak mencerminkan posisi Indonesia dengan Israel.

Selain itu, Indonesia terancam mendapatkan sanksi dari FIFA yang dinilai akan menjadi tantangan baru bagi dunai sepak bola nasional.

Sikap Ganjar Soal Piala Dunia Fatal

Arif menambahkan sikap Ganjar ini dinilai fatal bagi pencinta sepak bola juga bagi kelompok anti-diskriminasi Sara di Tanah Air.

“Mereka (sebelumnya memilik Ganjar-red) mengalihkan dukungan kepada calon lain, termasuk Prabowo Subianto,” jelasnya.

Sebelumnya, survei Politika Research & Consulting (PRC) pada April 2023 menunjukkan setelah pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA, elektabilitas Ganjar Pranowo turun dari 21,3% pada Februari 2023 menjadi 20,2%.

Sedangkan, elektabilitas Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto sebagai bakal pesaing Ganjar meningkat dari 18,9% pada Februari menjadi 22,5% pada April 2023.

Demikian juga dari hasil survei Indikator Politik, elektabilitas Ganjar mencapai posisi teratas dari 3 Calon Presiden yan disurvei dengan perolahan suara 35,8% pada Desember 2022.

Tetapi merosot ke posisi kedua di bawah Prabowo Subianto dan hanya mendapatkan dukungan suara 27,9% pada April 2023.

Survei dilakukan sebelum PDIP mengumumkan Ganjar resmi jadi Capres.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life