Home » Gapokdakan Mina Mitra Banjarharjo Panen Cuan dari Budidaya Lele dan Cacing Sutera

Gapokdakan Mina Mitra Banjarharjo Panen Cuan dari Budidaya Lele dan Cacing Sutera

by Junita Ariani
2 minutes read

ESENSI.TV - YOGYAKARTA

Kelompok pembudidaya ikan (Gapokdakan) di Kulonprogo, DI Yogyakarta berhasil mengintegrasikan kegiatan budidaya lele dengan budidaya cacing sutera.

Hal itu pun membuat para pembudidaya mampu menekan ongkos produksi bahkan menghasilkan cuan (uang) miliaran rupiah per tahun.

Adalah Gapokdakan Mina Mitra Banjarharjo. Gapoktan ini mengembangkan model budidaya ramah lingkungan sesuai prinsip ekonomi biru.

Mereka mengembangkan cacing sutera dari limbah lele. Cacing sutera itu kemudian dijadikan pakan alami benih lele.

Ketua Gapokdakan Mina Mitra Banjarharjo, Mokhamad Kharir menjelaskan, budidaya cacing sutera sangat membantu pengembangan produksi pembenihan ikan lele sebagai pakan utama benih.

“Dengan adanya limbah dari budidaya lele, produksi budidaya cacing sutera tidak ada kendala. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan pembenihan ikan lele di wilayah Banjarharjo,” ujar Kharir dikutip dari siaran pers KKP, Jumat (19/5/2023).

Dikatakannya, Gapokdakan Mina Mitra Banjarharjo memiliki luasan budidaya cacing sutera sekitar 1,45 hektare. Dari luasan itu, produksi cacing sutera yang dihasilkan berkisar 120 liter/ hari.

Dengan nilai ekonomi sekitar Rp1.314 miliar per tahun. Cacing sutra selain untuk menopang budidaya gapokdakan sendiri, juga dijual hingga ke luar wilayah Kulonprogo.

Integrasi budidaya lele dengan cacing sutra menurut Kharir, sudah lama dijalani Gapokdakan Mina Mitra Banjarharjo. Cacing sutera dapat berkembabg biak secara baik dengan pemanfaatan limbah budidaya lele dan tambahan limbah burung puyuh.

Inovasi budidaya terintegrasi akhirnya meningkatkan kesejahteraan pembudidaya Gapokdakan Mina Mitra Banjarharjo.

Baca Juga  Menkeu: Cara Mengatasi Middle Income Trap Adalah Produktif dan Menabung

“Budidaya cacing sutera menjadi pendapatan harian kelompok, selain pendapatan bulanan dari budidaya ikan lele,” ungkap Kharir.

Budidaya Lele

Mengenai budidaya lele yang dikembangkan, ia mengatakan, untuk pembenihan ikan lele Gapokdakan Mina Mitra Banjarharjo seluas 1.500 meter persegi. Dapat memproduksi sebanyak 100 ribu hingga 120 ribu ekor benih per bulan.

Nilai ekonomi yang didapat pun tak sedikit mencapai Rp460 juta per tahun dengan target pasar pelaku usaha pembesaran ikan lele di Kabupaten Sleman.

Sementara luasan kolam pembesaran lelenya mencapai 6.000 meter persegi dengan produktivitas 12-15 ton per bulan. Lele yang dipanen ukurannya 6-10 ekor per kg dengan nilai ekonomi sekitar Rp3,6 miliar per tahun.

Menurutnya budidaya lele itu menguntungan selama cara budidayanya sesuai dengan kaidah pembenihan ikan yang baik (CPIB). Dan, juga cara budidaya ikan yang baik (CBIB). Antara lain benih dan pakannya yang berkualitas serta manajemen kualitas air yang bagus.

Selain menggunakan pakan alami cacing sutra hasil budidaya sendiri, pihaknya juga menerapkan sistem grading remaja untuk budidaya lele.

“Melalui sistem grading remaja, keuntungan yang diperoleh dari budidaya ikan lele dapat mempercepat pertumbuhan, tentunya dapat mempercepat waktu panen. Selain itu dengan sistem grading dapat meminimalkan kerugian yang disebabkan oleh over feeding ataupun kanibalisme ikan lele,” pungkas Kharir. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life