Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyatakan kesedihannya yang mendalam atas gempa mematikan yang melanda Maroko tengah pada Jumat (8/9/2023) malam dan menyatakan pihaknya siap menggalang bantuan.
Pemerintah Maroko melaporkan gempa telah menewaskan lebih dari 2.000 orang dan menyebabkan lebih dari 1.000 orang terluka parah.
Sekjen PBB António Guterres menyatakan solidaritasnya dengan Pemerintah dan masyarakat negara tersebut.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Juru Bicaranya, Sekretaris Jenderal António Guterres menekankan bahwa PBB siap membantu Pemerintah dengan cara apa pun yang diperlukan, untuk membantu mereka yang terkena dampak.
Menurut pusat kemanusiaan PBB, Reliefweb, gempa dahsyat itu terjadi tak lama setelah pukul 22:00 waktu setempat, berkekuatan 6,8 skala Richter pada kedalaman 18,5 km, dengan pusat gempa terletak di pegunungan High Atlas, sekitar 71 km barat daya kota bersejarah, yaitu Marrakesh.
Menurut laporan media, beberapa rumah di kota berpenduduk 840.000 jiwa itu runtuh dan bangunan lainnya mengalami kerusakan struktural. Zona episentral tidak padat penduduknya.
Gempa dengan pusat gempa di pegunungan High Atlas menyebabkan kehancuran di kota bersejarah Marrakesh, Maroko.
“Sekretaris Jenderal sangat sedih mengetahui gempa yang melanda Maroko hari ini yang memakan banyak korban jiwa,” bunyi pernyataan itu.
Guterres menyampaikan belasungkawa yang paling tulus kepada keluarga para korban dan mendoakan agar korban luka segera pulih.
Dalam sebuah tweet, Presiden Majelis Umum PBB, Dennis Francis, menyampaikan simpati dan belasungkawa yang tulus, menyerukan komunitas internasional “untuk berdiri bersama mendukung Maroko di saat yang menyedihkan ini.”
Amina Mohammed, Wakil Sekretaris Jenderal PBB, juga menanggapi di platform media sosial X, dengan mengatakan bahwa “doa dan pikirannya” ada pada rakyat Maroko.
“PBB berada di sisi Anda saat kami berupaya melakukan pemulihan,” tulisnya dalam laman resmi PBB, dikutip Minggu (10/9/2023).
Nathalie Fustier, Koordinator Residen PBB di negara tersebut, berbicara kepada UN News dan menegaskan kembali bahwa tim PBB siap memberikan dukungan apa pun yang diperlukan.
awan suara
Dia mengatakan kepada kami bahwa informasi masih langka dan sulit diverifikasi mengingat pusat gempa berada di daerah pegunungan terpencil dan sulit diakses.
Berdasarkan apa yang diketahui sejauh ini, dia mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan lebih dari 1.000 orang, dan beberapa ratus orang terluka.
“Saya pikir saat ini yang dimaksud adalah pencarian dan penyelamatan dan mungkin bantuan darah dan medis bagi orang-orang yang masih berada di daerah tersebut tanpa dukungan medis yang baik, tapi mungkin juga makanan,” jelas Fustier.
Dia meyakinkan bahwa PBB, baik di tingkat negara maupun secara global, siap untuk bekerja sama dengan Pemerintah Maroko, yang memberikan respons cepat terhadap bencana tersebut.
“Kami telah melihat adanya mobilisasi besar-besaran dan, sekali lagi, kami siap membantu”.
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu
Indonesia mengusulkan 3 fokus utama dalam meningkatkan peran perempuan dan anak perempuan di bidang STEM.…
Sehubungan dengan berbagai berita hari-hari ini tentang KRIS (Kelas Rawat Inap Standar), maka disampaikan lima…
Salah satu yang menjadi dampak letusan gunung berapi adalah lahar dingin. Lahar dingin, juga dikenal…
Bumi dikenali sebagai planet ke 3 di tata surya kita. Namun, apakah Sobat Esensi tau…
Restoran NUSA yang merupakan UMKM rintisan diaspora Indonesia diminati warga San Francisco, Amerika Serikat. Restoran…
DINAS Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta mencatat profil pendatang yang masuk ke Jakarta selama…