Gempa Magnitudo 5,2 mengguncang wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Simeulue, Aceh. Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,99° LU ; 94,34° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 231 Km arah Barat Daya Sinabang, Aceh pada kedalaman 55 km.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas kegempaan di zona outer rise.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ),” kata Daryono dalam keterangan resminya, Rabu (22/2).
Lebih lanjut ia mengungkapkan, gempa Magnitudo 5,2 tersebut, berdasarkan estimasi peta guncangan ( shakemap), menimbulkan guncangan di daerah Alapan, Simeulue, Salang, dan Simeulue Barat dengan skala intensitas II – III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Daryono.
Hingga pukul 02.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock).
Adapun BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” ujarnya.*
Editor: Erna Sari Ulina Girsang
#beritaviral
#beritaterkini