Home » Gen Z dan Milenial Inginkan Capres Jujur dan Anti-Korupsi, Citra Merakyat dan Sederhana Tak Lagi Disukai

Gen Z dan Milenial Inginkan Capres Jujur dan Anti-Korupsi, Citra Merakyat dan Sederhana Tak Lagi Disukai

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Ilustrasi gen Z dan milenial di Pemilu. Foto: Image by Freepik

ESENSI.TV - JAKARTA

Ada perubahan cara pandang pemilih muda dari generasi Z dan kalangan milenial melihat pemimpin yang ideal. Pada Pemilu 2019, karakter merakyat dan sederhana adalah dua faktor yang dianggap paling penting dalam diri pemimpin.

Pada Pemilu sebelumnya, citra merakyat dan sederhana dianggap lebih penting daripada citra jujur dan anti-korupsi. Tetapi survei terbaru kami menunjukkan pergeseran yang cukup signifikan.

Pemilih dari gen Z dan milenial memandang Indonesia membutuhkan calon presiden (Capres) dan pemimpin yang berkarakter jujur dan anti-korupsi. Pilihan ini disampaikan oleh 34,8 persen responden yang disurvei CSIS,

Sedangkan, karakter pemimpin dengan citra merakyat dan sederhana yang mendominasi alasan pemilihan Capres di tahun 2014 dan 2019, hanya dipilih oleh 15,9 persen responden dari gen Z dan milenial.

Bahkan, citra merakyat dan sederhana masih di bawah alasan kaum muda memilih Capres. Sebanyak 16,8 persen reponden lebih memilik Capres berpengalaman, dibandingkan dari citra merakyat dan sederhana.

Survei dilakukan oleh tiga peneliti Centre for Strategic and International Studies, yaitu Arya Fernandes, Edbert Gani Suryahudaya dan Noory Okthariza.

Survei bertajuk Pemilih Muda Dalam Pemilihan Umum 2024: Dinamis, Adaptif dan Responsif merujuk data pemilih muda sebagai populasi yang berusia 17-39 tahun. Definisi tersebut mengadopsi syarat pemilih dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Pada pasal 1 ayat 34 disebutkan bahwa pemilih adalah warga negara yang telah genap berusia 17 tahun atau lebih, sudah kawin, atau sudah pernah kawin atau generasi Z. Sedangkan, usia 39 tahun mengadopsi batas usia populasi milenial yang didefinisikan Badan Pusat Statistik dalam Sensus Penduduk 2020.

Baca Juga  Media Asing Soroti Debat Perdana Capres 2024

“Diasumsikan pemilih yang berusia 15-39 tahun saat Sensus dilakukan pada tahun 2020 berjumlah 54 persen. Dengan menggunakan proyeksi 4 tahun setelah Sensus dilakukan, kami memproyeksikan pemilih berusia 17-39 tahun akan berjumlah sekitar 60 persen,” tulis peneliti CSIS.

Kesejahteraan Rakyat

Sementara pada aspek isu politik strategis, sebagian besar pemilih muda melihat isu ekonomi dan korupsi masih menjadi isu politik penting yang menarik minat gen Z dan milenial. Sebesar 44,4 persen responden menaruh perhatian pada aspek peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Isu ekonomi lainnya adalah terkait akses terhadap lapangan kerja. Hal tersebut menjadi penting, mengingat sebesar 15,4 persen responden mengaku tidak bekerja saat survei dilakukan.

Isu lainnya adalah terkait pemberantasan korupsi sebesar 15,9 persen, demokrasi dan kebebasan sipil (8,8 persen), kesehatan (6,2 persen) dan lingkungan hidup (2,3 persen).

“Dengan kondisi tersebut kami mendorong agar pemimpin ke depan tetap perlu memberi perhatian yang besar pada isu ekonomi, apalagi pada tahun ini dunia akan menghadapi situasi resesi global,” tulis peneliti CSIS dalam laporan hasil surveinya.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life