Categories: Otomotif

General Motors Duduki Peringkat Pertama Penjualan Kendaraan di AS, Cetak 2.274.088 Unit

General Motors Co berhasil mencatatkan angka penjualan kendaraan sebanyak 2.274.088 unit di Amerika Serikat (AS).

Hal ini menempatkan General Motors Co pada posisi pertama dalam penjualan mobil di AS dan menggeser posisi Toyota Motor Corp.

Dilansir dari antaranews.com, Kamis (5/1/2023), tingginya angka penjualan tersebut menunjukkan jika General Motors Co mampu memenuhi permintaan yang kuat untuk mobil dan truk meskipun ada gangguan pasokan di seluruh industri.

Positifnya data penjualan ini membuat harga saham General Motors Co naik 2,7 persen pada perdagangan sore Rabu (4/1/2023) menjadi 34,75 dolar AS, setelah perusahaan membukukan kenaikan 2,5 persen pada penjualan 2022 menjadi 2.274.088 unit kendaraan, lebih tinggi dari Toyota 2.108.458 unit, dalam perlombaan yang diawasi ketat.

Kalangan produsen mobil menghadapi hambatan berupa kekurangan persediaan yang berasal dari melonjaknya biaya material dan krisis chip terus-menerus dan ini membuat harga mobil dan truk tetap tinggi. Merek-merek Asia paling terpukul.

“Toyota masih termasuk yang paling ketat dalam hal persediaan,” kata ekonom senior Cox Automotive, Charlie Chesbrough.

Akibat kondisi tersebut Toyota terpaksa memangkas target produksi setahun penuh pada November. Penjualan SUV-nya, segmen utama, turun 8,6 persen pada 2022, menurut data pada Rabu (4/1/2023).

Namun, para eksekutif Toyota mengatakan ada beberapa tanda positif yang muncul, dan tingkat penambahan persediaan lambat tapi stabil.

“Kami optimis tingkat persediaan kami akan terus meningkat pada kuartal pertama dan untuk sisa tahun ini,” kata Andrew Gillel, Wakil Presiden Senior Operasi Otomotif Toyota.

Merek lain seperti Hyundai Motor America, Kia Motors America, Mazda North American Operations dan American Honda semuanya mencatat penurunan penjualan.

Pada bulan Desember, penjualan kendaraan baru AS mencapai 1,26 juta unit, dengan tingkat penjualan tahunan 13,31 juta unit, menurut data Wards Intelligence.

Para analis khawatir bahwa kenaikan harga oleh pembuat mobil untuk menumpulkan tekanan inflasi dan kenaikan suku bunga akan berdampak pada penjualan kendaraan baru pada tahun 2023.

Keterjangkauan adalah “masalah yang sangat nyata,” kata eksekutif Toyota David Christ. Meskipun demikian, perusahaan memperkirakan permintaan akan kuat tahun ini.

Pembuat mobil perlu mulai memberi insentif kepada pembeli, sebuah tren yang terhenti selama pandemi, kata marketplace otomotif TrueCar. *

 

Editor: Raja H. Napitupulu

Junita Ariani

Share
Published by
Junita Ariani

Recent Posts

Pesawat C-130J-30 Super Hercules Pesanan Kemhan Tiba di Jakarta, Ini Penampakannya

PESAWAT kelima C-130J-30 Super Hercules pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah tiba dan mendarat dengan sempurna…

9 hours ago

Ini Dia Delapan Nama Cagub PDIP untuk Pilgub DKI Jakarta 2024

PDIP sebagai partai pemenang pemilu 2024 sudah menyiapkan nama-nama yang bakal bertarung di Pilkada serentak…

9 hours ago

Kejagung Sita Rumah Mewah Milik Tersangka Kasus Korupsi Timah

KEJAKSAAN Agung (Kejagung) terus melakukan pelacakan aset milik tersangka kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas…

9 hours ago

Sungai Saka dan Selabung Meluap Rendam 238 Rumah di OKU Selatan

SEJUMLAH  permukiman warga terendam banjir yang diakibatkan luapan Sungai Saka dan Sungai Selabung di Kabupaten…

9 hours ago

Mari Merapat, Ada Festival dan Lelang Anggrek di Yogyakarta

ANDA penggemar tanaman hias, khususnya anggrek? Silakan merapat Kebun Anggrek Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM…

10 hours ago

Pemerintah Perpanjang Kewajiban UMKM Bersertifikasi Halal

Pemerintah memperpanjang kewajiban pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memiliki sertifikasi halal hingga…

11 hours ago