Setelah beberapa saat tidak mengalami erupsi, Gunung Marapi kembali mengalami erupsi sebanyak 4 kali, Rabu (27/12/2023). Karena itu, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan/pendaki tidak diperbolehkan memasuki area radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Hendra Gunawan di Bandung, Rabu (27/12/2023).
“Masyarakat tidak diperbolehkan memasuki area dan melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km. Masyarakat juga diminta agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan,”jelasnya.
Dikatakannya, hingga pukul 18:00 WIB, erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat terjadi sebanyak 4 kali dengan amplitudo : 5.6-15.5mm, durasi : 26-86 detik. Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-2 mm (dominan 1 mm).
Hendra mengatakan, Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada). Untuk itu masyarakat harus selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Hendra juga mengimbau agar masyarakat menggunakan masker guna menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan abu vulkanik.
“Gunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Jika terjadi hujan abu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh,” ujar Hendra. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani.esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu