Home » Hampir Buta Disiram Air Keras, BPJS Malah Ditolak RS

Hampir Buta Disiram Air Keras, BPJS Malah Ditolak RS

by Addinda Zen
2 minutes read
Air Keras BPJS

ESENSI.TV - JAKARTA

Eli Chuherli menjadi korban penyiraman air keras yang mengakibatkan kedua matanya buta. Naas, saat hendak berobat sesaat setelah disiram air keras, BPJS miliknya tidak bisa digunakan. Alasan pihak rumah sakit, BPJS tidak bisa menangani korban penganiayaan. Eli diminta lapor ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) jika ingin menggunakan BPJS untuk pengobatan.

“Kemudian saya berobat. Ternyata BPJS tidak bisa, karena katanya saya korban penganiayaan. Katanya bisa pakai BPJS tapi harus lapor dulu ke LPSK,” jelas Eli.

Klaim BPJS untuk pengobatan mata akibat air keras butuh waktu, Eli memutuskan berobat dengan biaya sendiri. Namun, Eli kehabisan biaya di tengah proses pengobatan. Eli akhirnya hanya bisa pasrah atas kondisi kedua matanya.

Kronologi Penyiraman Air Keras

Sebelumnya, Eli menjadi korban penyiraman air keras yang diduga dilakukan oleh rekan bisnisnya, AH.

Eli meminjam uang Rp50 juta dari bank untuk bisnis mobil jemputan. Eli berniat bekerja sama dengan AH, karena sebagai guru, ia tidak bisa leluasa menjalankan bisnis tersebut.

“Sebenarnya saya tidak ada konflik, yang ada masalah itu dia (AH) sama mitra perusahaan,” tutur Eli.

Seiring berjalannya waktu, AH disebut memiliki masalah dengan mitra perusahaan. Eli pun memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai direktur yang dicatatkan notaris. AH menyetujui permintaan Eli tersebut.

Baca Juga  Hasil KTT IMT-GT Diyakini Perkuat Konektivitas dan Pariwisata di Tiga Negara

Pada Mei lalu, AH secara tiba-tiba datang ke rumah Eli dan disambut baik. Namun, ketika masuk ke dalam rumah, AH langsung menyiram air keras ke wajah Eli lalu melarikan diri.

“Pas saya mau duduk, tiba-tiba dia siram saya pakai air keras. Airnya panas dan berasap. Kemudian dia langsung kabur,” jelas Eli.

Penglihatan Eli mulai kabur dan daya penglihatannya terus menurun. Eli merupakan guru sejarah di SMKN 2 Karawang, Jawa Barat.

BPJS Persulit Pengobatan

Kesulitan pengobatan akibat terhalang BPJS, bukan pertama kalinya.

Beberapa waktu lalu, seorang ibu di Jember, Jawa Timur ditemukan tewas bunuh diri di rumahnya. Sebelumnya, diketahui ia mengalami gangguan kejiwaan. Ia kerap mengaku mendapat bisikan gaib yang tidak berwujud.

Pengobatannya selama ini ditanggung BPJS. Namun, pengobatannya terpaksa dihentikan karena pihak keluarga tidak mampu lagi membayar iuran BPJS. Obat penenang yang selama ini diresepkan akhirnya dihentikan.

Bagaimana kebijakan pemerintah untuk penggunaan BPJS dalam kondisi darurat?

 

Editor: Dimas Adi Putra

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life