Polhukam

Harapan Korban dan Keluarga Pelanggaran HAM Berat kepada Presiden Jokowi

Sejumlah korban dan keluarga korban peristiwa pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat menyambut baik program pemerintah. Yakni program pelaksanaan rekomendasi penyelesaian nonyudisial pelanggaran HAM berat.

Peluncuran tersebut dilakukan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Rumoh Geudong, Kabupaten Pidie, Aceh, Selasa (27/6/2023).

Saburan, keluarga yang menrasakan peristiwa pelanggaran HAM berat di Jambo Keupok yang terjadi pada 17 Mei 2003. Ia mengungkapkan rasa terima kasih atas upaya pemerintah.

“Saya mewakili seluruh ahli waris keluarga sasaran Jambo Keupok mengucapkan terima kasih kepada Pak Jokowi, Pak Presiden. Telah mengakui kasus yang kami alami itu sebagai pelanggaran HAM berat,” ucap Saburan.

Presiden Jokowi kemudian menyelesaikan kasus tersebut dengan cara nonyudisial.

“Jadi kami atas nama keluarga sangat-sangat menerima penyelesaian dalam bentuk nonyudisial untuk sementara ini,” sambung Saburan.

Ia berharap program yang dilakukan pemerintah ini dapat tepat sasaran dan diterima langsung oleh korban atau keluarga korban.

“Kami sangat mengharapkan pemerintah lebih serius dalam pemberian santunan kepada keluarga korban. Juga serius dan teliti dalam pendataan,” tuturnya.

Sementara itu, Samsul Bahri, korban peristiwa Simpang KKA juga berharap pemerintah terus mengupayakan penyelesaian yudisial. Di samping melakukan penyelesaian nonyudisial pelanggaran HAM berat.

“Jadi yang kami harapkan dalam pemenuhan ini pemerintah secepatnya membuat pengadilan-pengadilan HAM, yang yudisial. Bukan dengan nonyudisial saja. Kami berharap pemerintah betul-betul memperhatikan korban,” ujar Samsul.

Fauzinur Hamzah, keluarga korban peristiwa di Rumah Geudong pada 1998, juga berharap adanya program ini tidak ada lagi pertikaian yang terjadi di tanah air.

“Saya melihat sosok Pak Presiden orangnya kecil tapi jiwanya besar. Buktinya itu tangga-tangga untuk menyelesaikan persoalan di Aceh dan Indonesia umumnya. Semoga ke depan enggak ada lagi pertikaian atau tumpah darah di Indonesia. Kita cinta Indonesia,” ucapnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Junita Ariani

Recent Posts

Merkurius, Seperti Apa Planet Terdekat Matahari?

Merkurius, planet terdekat dengan Matahari, adalah dunia yang penuh dengan fakta menarik dan misteri yang…

47 mins ago

Besok, Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan ke Mekkah

Senin, 20 Mei 2024 menjadi gelombang pertama jemaah haji Indonesia yang diberangkatkan ke Mekkah. Sebanyak…

49 mins ago

Salim Said Mendayung di Dua Dunia: Pengamat Film dan Pakar Militer

Salim Said adalah sosok yang unik. Di satu sisi, dia adalah seorang pengamat film yang…

2 hours ago

Venus Itu Planet Seperti Apa Sih?

Venus, tetangga terdekat Bumi dalam Tata Surya, adalah planet yang penuh dengan keajaiban dan kontradiksi…

3 hours ago

Menko PMK Muhadjir Kritik Kenaikan UKT, Kebijakan Sembrono

SEJUMLAH perguruan tinggi negeri (PTN) secara tiba-tiba menaikkan uang kuliah tunggal (UKT). Tak heran belakangan…

3 hours ago

Taat ya… Sebelum 6 Juni, Jemaah Umrah Indonesia Harus Tinggalkan Saudi

Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia meminta setiap jemaah umrah asal Indonesia untuk mentaati kebijakan pemerintah…

3 hours ago