Home » Harga Telur Naik Lewati Batas Tertinggi Acuan Pemerintah

Harga Telur Naik Lewati Batas Tertinggi Acuan Pemerintah

by Agita Maheswari
2 minutes read
telur

ESENSI.TV - JAKARTA

Harga komoditas pangan relatif stabil selama bulan Ramadhan dan Lebaran. Namun, Pemerintah tampaknya kecolongan dengan harga telur setelah Hari Raya Idul Fitri selesai.

Dalam dua minggu terakhir harga telur menunjukkan tren meningkat.

Bahkan, hingga akhir pekan lalu, Jumat 19 Mei, harga telur telah melampaui batas tertinggi harga acuan pemerintah.

Lonjakan harga terlihat dari data Harga Rata-Rata Nasional yang dirilis oleh Direktorat Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional.

Data Badan Pangan Nasional menunjukkan harga telur tanggal 12 Mei 2023 tercatat di posisi Rp29.380 per kg.

Harga tertinggi terjadi di Papua Barat di posisi Rp36.950 per kg. Di Wilayah DKI Jakarta sudah mencapai Rp32.205 per kg.

Padahal, harga acuan telur di tingkat konsumen telah ditetapkan tidak boleh melebihi Rp27.000 per kg.

Batasan harga ini dimuat dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 5 tahun 2022.

Peraturan itu tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Produsen dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen Komoditas Jagung, Telur Ayam Ras, dan Daging Ayam Ras.

Harga telur saat ini tidak hanya melewati harga acuan Pemerintah.

Baca Juga  KBRI Dili Semarakkan Lomba Sambut HUT RI 78

Namun, harga telur rata-rata secara nasional juga telah jauh lebih tinggi dari posisi tahun 2022 dan bisa dikatakan telah mencetak rekor harga tertinggi baru.

Harga Telur Cetak Rekor Baru

Masih dari data Badan Pangan Nasional, sepanjang tahun 2022 lalu, harga telur ayam rata-rata tertinggi tercatat di level Rp29.650 per kg secara rata-rata nasional.

Kenaikan harga ini dikeluhkan oleh para pedagang dan para pelaku bisnis warung nasi. Soalnya, tidak hanya kenaikan harga telur, harga daging ayam ras juga ikut naik.

“Harga telur sudah naik sejak dua minggu ini, ayam ras juga. Padahal, untuk menaikkan harga makanan di warung tidak bisa langsung, nanti pelanggan tidak datang lagi”.

“Jadinya, untungnya sangat tipis,” jelas Wargiyo, pedagang warteg yang sedang belanja di Pasar Klender, Jakarta Timur, ketika ditemui pagi ini, Senin (22/5/20230).

Sulaiman, para pedagang telur lain di Pasar Klender, juga mengeluhkan hal yang sama.

Mereka mengharapkan Pemerintah tetap memperhatikan terjadinya lonjakan harga, meski Lebaran telah selesai.

Sehingga pengendalian harga dilakukan secara terus-menerus.*

Email: agitamaheswari@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life