Home » Hari Ini Hari Keluarga, Ini Maknanya

Hari Ini Hari Keluarga, Ini Maknanya

by Achmat
4 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Hari Keluarga Internasional (HKI) dirayakan setiap tanggal 15 Mei setiap tahunnya. HKI adalah sebuah hari yang ditujukan untuk mempromosikan kesadaran akan pentingnya keluarga sebagai unit dasar dalam masyarakat dan meningkatkan kebijakan dan tindakan yang mendukung keluarga di seluruh dunia.

HKI pertama kali diperingati pada tahun 1994, setelah Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan resolusi yang menetapkan hari tersebut. Resolusi tersebut menegaskan pentingnya keluarga sebagai institusi sosial dasar dan menyerukan kepada semua negara anggota PBB untuk merayakan HKI dengan cara yang sesuai dengan budaya dan tradisi masing-masing.

Keluarga merupakan unit dasar dalam masyarakat dan merupakan lingkungan di mana individu belajar norma dan nilai-nilai sosial. Keluarga juga merupakan sumber dukungan emosional dan sosial, serta tempat di mana individu bisa tumbuh dan berkembang secara fisik dan psikologis. Oleh karena itu, penting bagi negara untuk mempromosikan keluarga yang sehat dan bahagia sebagai pondasi yang kuat bagi masyarakat yang stabil dan harmonis.

Perayaan HKI di Seluruh Dunia

Perayaan HKI dilakukan di seluruh dunia dengan berbagai cara. Di beberapa negara, perayaan HKI diisi dengan kegiatan seperti konferensi, seminar, dan diskusi panel untuk membahas isu-isu yang terkait dengan keluarga, seperti hak-hak keluarga, kesetaraan gender, kesehatan keluarga, dan kesejahteraan anak-anak. Di negara lain, HKI dirayakan dengan kegiatan yang lebih menyenangkan dan santai, seperti piknik keluarga, olahraga bersama, dan konser musik.

Namun, peringatan HKI juga menjadi kesempatan bagi negara untuk merefleksikan kebijakan dan program yang ada dan mengevaluasi efektivitasnya dalam mendukung keluarga. Banyak negara telah mengadopsi kebijakan dan program untuk mendukung keluarga, seperti program tunjangan keluarga, cuti melahirkan dan ayah, dan program untuk meningkatkan kesehatan keluarga. Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi oleh keluarga di seluruh dunia, seperti kemiskinan, kekerasan dalam rumah tangga, dan ketidakadilan gender.

Oleh karena itu, peringatan HKI harus menjadi pengingat bagi negara untuk terus berkomitmen dalam mendukung keluarga dan menyelesaikan tantangan yang dihadapi oleh keluarga di seluruh dunia. Selain itu, peringatan HKI juga harus menjadi pengingat bagi individu untuk memprioritaskan keluarga mereka dan menjaga keharmonisan dalam hubungan keluarga.

Peran Penting Keluarga

Keluarga merupakan lembaga sosial yang memiliki peran penting dalam membentuk dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa. Keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi individu untuk belajar dan tumbuh dalam segala aspek, termasuk dalam pendidikan. Peran keluarga dalam pendidikan dan peningkatan kualitas SDM bangsa sangatlah besar, dan beberapa hal yang menjadi alasan mengapa keluarga sangat penting dalam hal tersebut.

Pertama-tama, keluarga merupakan lingkungan yang paling awal bagi seseorang untuk belajar. Di dalam keluarga, anak-anak memperoleh pengalaman pertama mereka dalam memahami dunia dan mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Keluarga juga merupakan tempat di mana anak-anak belajar tentang norma dan nilai-nilai sosial, serta mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, lingkungan keluarga yang positif dan mendukung sangatlah penting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak.

Kedua, keluarga merupakan institusi yang bertanggung jawab atas pendidikan moral dan agama anak. Dalam keluarga, anak-anak belajar tentang nilai-nilai keagamaan, etika, dan moralitas. Keluarga juga bertanggung jawab dalam membentuk kepribadian dan karakter anak, serta memberikan pengajaran tentang perilaku yang baik dan buruk. Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga yang memperhatikan pendidikan moral dan agama akan lebih mampu menghadapi berbagai permasalahan dalam hidup dan mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang baik.

Ketiga, keluarga memiliki peran penting dalam memotivasi dan memberikan dukungan terhadap anak dalam pendidikan. Keluarga menjadi sumber motivasi dan dorongan bagi anak untuk belajar dan meningkatkan prestasinya. Dukungan yang diberikan oleh keluarga dapat berupa bantuan materi, seperti menyediakan buku-buku dan fasilitas belajar di rumah, serta dukungan moral dan emosional, seperti memberikan dukungan dan pujian pada anak. Keluarga juga harus memahami potensi dan kebutuhan anak, serta mengarahkan dan membantu anak dalam mencapai tujuan pendidikan mereka.

Baca Juga  Dirty Votes untuk Kawal Pemilu Jurdil

Keempat, keluarga memiliki peran penting dalam membentuk sikap positif terhadap pendidikan. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang positif terhadap pendidikan cenderung memiliki sikap yang positif terhadap belajar dan mencari ilmu. Keluarga juga dapat membantu anak untuk menemukan minat dan bakatnya dalam bidang pendidikan, sehingga anak akan merasa lebih termotivasi dan terinspirasi dalam belajar.

Terakhir, keluarga merupakan lingkungan yang paling dekat dan paling memiliki pengaruh dalam kehidupan anak. Oleh karena itu, keluarga harus menjadi mitra penting dalam memajukan pendidikan dan peningkatan kualitas SDM bangsa.

Kualitas Keluarga Indonesia

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), jumlah kepala keluarga (KK) di Indonesia sebanyak 87,83 juta hingga 31 Desember 2021. Dari jumlah itu, KK terbanyak berada di Jawa Barat, yakni 16,08 juta. Jawa Timur menempati posisi kedua dengan 13,94 juta KK. Setelahnya ada 12,49 juta KK di Jawa Tengah.

Sumatera Utara dan Banten masing-masing punya 4,43 juta KK dan 3,82 juta KK. Lalu, jumlah KK di DKI Jakarta tercatat sebanyak 3,66 juta. Di Sulawesi Selatan, terdapat 2,84 juta KK. Urutan kedelapan ditempati Lampung dengan 2,82 juta KK.

Adapun, Kalimantan Utara menjadi provinsi dengan KK paling sedikit, yakni 220.313. Di atasnya ada Papua Barat dan Maluku Utara berturut-turut sebanyak 352.740 KK dan 378.083 KK.

Kualitas keluarga di Indonesia sangat bervariasi. Beberapa keluarga di Indonesia memiliki kualitas yang baik, sementara yang lain masih banyak yang memerlukan perhatian lebih dalam meningkatkan kualitasnya.

Masalah seperti kemiskinan, kurangnya akses terhadap pendidikan dan kesehatan, serta perbedaan budaya dan agama dapat menjadi faktor yang memengaruhi kualitas keluarga di Indonesia. Keluarga yang hidup dalam kondisi ekonomi yang sulit cenderung memiliki kualitas yang rendah, karena mereka mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar anak-anak mereka, seperti makanan yang cukup dan tempat tinggal yang layak.

Selain itu, kurangnya akses terhadap pendidikan dan kesehatan juga dapat mempengaruhi kualitas keluarga di Indonesia. Anak-anak yang tidak memiliki akses ke pendidikan dan kesehatan yang memadai mungkin tidak dapat mencapai potensi penuh mereka dalam hal pendidikan dan kesehatan, dan ini dapat mempengaruhi kualitas keluarga secara keseluruhan.

Perbedaan budaya dan agama juga dapat mempengaruhi kualitas keluarga di Indonesia. Beberapa keluarga mungkin lebih tradisional dalam pola asuh dan nilai-nilai keluarga mereka, sedangkan yang lain mungkin lebih modern dalam pandangan mereka. Namun, keberagaman budaya dan agama di Indonesia sebenarnya dapat menjadi kekuatan dalam keluarga jika dikelola dengan baik, dan dapat memperkaya kehidupan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk terus bekerja sama dalam meningkatkan kualitas keluarga di Indonesia. Pemerintah dapat memberikan dukungan dan kebijakan yang mendukung keluarga dalam hal pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, sementara masyarakat dapat memberikan dukungan dalam hal sosial dan budaya yang menghargai keberagaman dan mendorong pengembangan nilai-nilai keluarga yang positif.

Dalam hal ini, peran keluarga itu sendiri juga sangat penting dalam meningkatkan kualitas keluarga. Keluarga harus memperhatikan pola asuh dan nilai-nilai yang diterapkan, serta memberikan perhatian yang cukup dalam memberikan pendidikan dan perawatan kesehatan pada anak-anak mereka. Selain itu, keluarga juga dapat memberikan dukungan dan motivasi pada anggota keluarga lainnya, serta menghargai dan mendorong keberagaman budaya dan agama yang ada di Indonesia.

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life