Asal Usul

Hari Oeang RI Diperingati Setiap 30 Oktober, Ini 4 Peran Uang Bagi Sebuah Negara

Tahukah kamu bahwa mata uang tidak hanya menjadi alat pembayaran bagi sebuah negara, tetapi juga sebuah simbol kedaulatan, sehingga harus dilindungi dan dihormati, terutama bagi setiap warga negaranya.

Itulah makanya, ada hukum bagi orang yang dengan sengaja merusak uang Rupiah, termasuk ada hukuman bagi siapa saja yang menolak atau melarang bertransaksi di dalam bumi Indonesia dengan menggunakan rupiah.

Selain itu, naik turunnya nilai rupiah juga sangat berdampak pada kondisi ekonomi Indonesia, termasuk kondisi ekonomi setiap masyarakat.

Jadi, pahamkan betapa pentingnya mata uang Rupiah bagi Indonesia?

Nah, setiap tanggal 1 Oktober, masyarakat Indonesia merayakan Hari Oeang Republik Indonesia. Pada hari ini, kita mengenang dan menghargai mata uang kemerdekaan yang pernah beredar di Indonesia pada masa perjuangan kemerdekaan.

Hari Oeang Republik Indonesia menjadi momen penting untuk merefleksikan perjalanan ekonomi Indonesia dan menghormati jasa para pahlawan dalam mencapai kemerdekaan.

Sebelum kita melangkah lebih jauh, penting untuk mencatat bahwa penulisan “oeang” mengacu pada ejaan lama sebelum reformasi ejaan.

Berikut empat peran uang dalam sebuah negara, seperti dilansir dari tulisan Arip Budiyanto, Kepala Seksi Kepatuhan Internal KPKNL Manadom di laman resmi Kementerian Keuangan.

1. Kemandirian Ekonomi

Peringatan ORI dapat mengingatkan kita tentang pentingnya kemandirian ekonomi sebuah negara. ORI merupakan langkah awal dalam membangun mata uang sendiri dan mengurangi ketergantungan pada mata uang asing. Hikmahnya adalah pentingnya negara untuk memiliki kontrol atas kebijakan moneter dan keuangan, serta mengembangkan sumber daya ekonomi internal untuk mencapai stabilitas ekonomi jangka panjang.

2. Kedaulatan dan Kemerdekaan

ORI merupakan simbol kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia. Peringatan ini mengingatkan kita akan perjuangan para pahlawan dan pendiri negara untuk mencapai kemerdekaan politik dan ekonomi. Hikmahnya adalah pentingnya menjaga dan menghargai kemerdekaan, serta berkomitmen untuk membangun negara yang mandiri dan berdaulat.

3. Stabilitas Ekonomi dan Pengendalian Inflasi

ORI mengajarkan pentingnya stabilitas ekonomi dan pengendalian inflasi. Dalam menghadapi tantangan ekonomi, peringatan ini mengingatkan kita akan pentingnya kebijakan moneter yang efektif, pengawasan yang ketat terhadap inflasi, dan pengelolaan yang baik terhadap pasokan uang. Hikmahnya adalah pentingnya menjaga stabilitas ekonomi sebagai fondasi bagi pertumbuhan dan kesejahteraan jangka panjang.

4. Identitas Nasional dan Bangga menjadi Bagian dari Sejarah

Peringatan ORI memperkuat identitas nasional dan mengingatkan kita akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Hikmahnya adalah menghargai sejarah, mengenali peran kita sebagai bagian dari perjuangan tersebut, dan membangun kesadaran akan tanggung jawab kita dalam memajukan bangsa dan negara.

Sejarah Uang Rupiah

Sementara itu, Oeang Republik Indonesia (ORI) adalah mata uang pertama yang dimiliki Republik Indonesia setelah merdeka. Pemerintah Indonesia pada tanggal 1 Oktober 1945 menetapkan berlakunya mata uang bersama di wilayah Republik Indonesia (RI), yaitu uang De Javasche Bank, uang Hindia Belanda dan uang Jepang.

Namun, pemerintah Republik Indonesia menilai bahwa Indonesia perlu mengeluarkan uang sendiri sebagai alat tukar dan sebagai suatu lambang kedaulatan ekonomi.

ORI mulai berlaku pertama kali pada tanggal 30 Oktober 1946, meskipun demikian bila kita lihat pada lembaran ORI pertama, tertulis emisi bertanggal 17 Oktober 1945.

Di awal kemerdekaan, Indonesia menghadapi beberapa masalah, diantaranya datangnya tentara sekutu untuk menerima penyerahan kekuasaan dari Jepang karena kekosongan kekuasaan di Indonesia akibat kekalahan Jepang.

Sejak tanggal 2 November 1949 atau empat tahun setelah merdeka, Indonesia menetapkan nama Rupiah (Rp) sebagai mata uang kebangsaan.

ORI kemudian digantikan oleh mata uang rupiah. Namun, HORI tetap diperingati setiap tahun sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan perjuangan panjang Indonesia dalam merdeka dan memiliki mata uang sendiri.

Ada beberapa alasan mengapa Oeang Republik Indonesia (ORI) digantikan oleh mata uang Republik Indonesia Serikat (RIS) dan kemudian rupiah.

Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi pergantian tersebut:

1. Perubahan Struktur Pemerintahan

Setelah kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesia mengalami perubahan dalam struktur pemerintahannya. Pada tahun 1949, Republik Indonesia Serikat (RIS) dibentuk sebagai bentuk federasi antara Republik Indonesia dan negara-negara bagian. Dalam konteks ini, RIS memperkenalkan mata uang baru sebagai simbol persatuan dan identitas RIS.

2. Stabilitas Ekonomi dan Pengendalian Inflasi

Selama masa perang dan pasca-kemerdekaan, Indonesia menghadapi tantangan ekonomi dan inflasi yang tinggi. Pada saat itu, pengendalian inflasi menjadi salah satu prioritas utama pemerintah. Menggantikan mata uang ORI dengan RIS bertujuan untuk menciptakan sistem moneter yang lebih stabil dan mengendalikan inflasi.

3. Konsolidasi Mata Uang

Penggantian mata uang dari ORI ke RIS juga merupakan bagian dari upaya untuk mengkonsolidasikan sistem moneter dan mengintegrasikan ekonomi negara-negara bagian dalam RIS. Hal ini melibatkan penyatuan dan penggabungan sistem mata uang yang berbeda yang berlaku di berbagai wilayah Indonesia.

4. Persiapan untuk Kemerdekaan Penuh

Pergantian mata uang dari RIS ke rupiah pada tahun 1950 merupakan langkah penting dalam persiapan menuju kemerdekaan penuh Indonesia. Pada saat itu, Indonesia mengalami transisi menuju negara kesatuan yang sentralistik. Mengadopsi mata uang rupiah sebagai mata uang resmi memberikan simbol kekuasaan ekonomi nasional yang lebih kuat dan memperkuat identitas nasional Indonesia.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

#beritaviral
#beritaterkini

Erna Sari Ulina Girsang

Share
Published by
Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

PSN Tol Semarang-Demak Dukung Konektivitas Jawa Tengah Bagian Utara

PEMBANGUNAN Tol Semarang - Demak sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN) diharapkan dapat semakin…

1 hour ago

Kopi Malabar Jawa Barat dan Gayo Aceh Jadi Primadona di Pasar Australia

KOPI Indonesia masih menjadi pusat perhatian di hari ketiga penyelenggaraan Melbourne International Coffee Expo (MICE)…

1 hour ago

Mendagri Tito Setuju Desain Ulang Sistem Pemilu, Opsi Pilpres dan Pileg Dipisah

MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengaku setuju Sitem Pemilu dilakukan redesigning atau desain ulang.…

1 hour ago

UGM Pameran Pendidikan Go Global UTokyo Study Abroad Fair 2024 di Jepang

UNIVERSITAS Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ikut dalam pameran pendidikan bertajuk Go Global UTokyo Study Abroad…

2 hours ago

SETARA Institute: RUU Penyiaran Ancaman Kebebasan Berekspresi dan Hak atas Informasi

SETARA Institute menyatakan, Rancangan Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (RUU Penyiaran) yang…

2 hours ago

Gunung Ruang Turun Level dari Awas ke Siaga, 9.343 Warga Masih Mengungsi

PUSAT Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan Gunung Ruang pascaerupsi hingga saat ini masih…

4 hours ago