Penyu merupakan salah satu satwa bertempurung yang ada dunia dan hidup di perairan. Hari Penyu Sedunia diperingati setiap tanggal 23 Mei. Hal ini dilakukan agar meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian kehidupan satwa penyu dengan cara menjaga kebersihan ekosistem laut dan pantai tempat penyu tinggal.
Hari Penyu Sedunia ini diperingati dengan tujuan berhubungan mengenai hal kebijakan dan ketekunan merawat penyu. Populasi penyu umumnya memenuhi daerah perairan.
Di ekosistemnya, penyu memiliki peran penting untuk menyeimbangkan lingkungannya. Mereka menjaga lingkungannya dengan membersihkan daerah sekitar pantai dengan memakan ikan-ikan mati yang terdampar.
Sejarah Hari Penyu Sedunia
Hari Penyu Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2022 oleh American Tortoise Rescue. Awalnya, ini dilakukan karena berkurangnya angka populasi kura-kura dan penyu karena campur tangan manusia dan lingkungan sekitar yang berbahaya.
Sehingga, seluruh pihak seperti pusat penyelamatan, organisasi pecinta alam, dan sekolah berkumpul untuk menjaga dan menyelamatkan populasi penyu di dunia.
American Tortoise Rescue (ATS) merupakan rumah bagi para pecinta penyu dan kura-kura untuk menjaga habitat alami dari penyu dan merawat apabila terdapat penyu yang sakit.
I Love Turtles
Organisasi ATS didirikan sejak tahun 1990 oleh Susan Tellem dan Marshall Thompson. Dalam rangka mengingat penyu, mereka selalu melakukan kegiatan amal dan aktif bekerja untuk memberikan ilmu dan kesadaran kepada reptil bertempurung ini.
“Idealnya semua kura-kura harus hidup di alam liar. Tetapi secara realistis hal ini tidak selalu memungkinkan,” ujar Tellem.
American Tortoise Rescue telah memberikan rumah bagi lebih dari 4.000 populasi penyu dan kura-kura. ATS juga berperan dalam membantu pihak-pihak penegak hukum setempat dalam menjaga ekosistem tempat penyu tinggal.
Tahun ini, mereka mengambil tema “I Love Turtles” untuk merayakan Hari Penyu Sedunia dan mengakui keberadaan reptil ini di dunia.
Editor: Nabila Tias Novrianda/Raja H. Napitupulu.