Tahukah kamu bahwa ada 3,5 miliar orang hidup tanpa toilet yang aman dan 2,2 miliar orang hidup tanpa air minum yang aman?
Fakta lain adalah sebanyak 419 juta orang masih menggunakan toilet di tempat terbuka alias buang air besar sembarangan?
Kemudian, sebanyak 2 miliar orang atau seperempat populasi dunia tidak memiliki fasilitas cuci tangan dasar di rumah untuk mencuci tangan dengan sabun dan air?
Sadarkah kamu bahwa Air, sanitasi, dan kebersihan yang tidak aman bertanggung jawab atas kematian sekitar 1.000 anak balita setiap hari versi data UNICEF 2023?
Bagaimana pendapatmu soal kondisi saat ini, di mana 3 miliar orang masih akan hidup tanpa toilet yang aman? Kemudian, 2 miliar orang akan hidup tanpa air minum yang aman. Sedangkan, 1,4 miliar orang akan kekurangan fasilitas kebersihan dasar pada tahun 2030?
Hari Toilet Sedunia
Fakta-fakta di atas menjadi alasan mengapa peringatan Hari Toilet Sedunia masih sangat perlu dilakukan. Hari Toilet Sedunia diperingati setiap tanggal 19 November.
Alasannya, karena saat ini, dunia benar-benar berada di jalur yang salah untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 6, yaitu toilet dan air yang aman untuk semua pada tahun 2030.
UNICEF menyebutkan bahwa Pemerintah dan lembaga harus bertanggung jawab dalam memenuhi janji mereka. Dan kita masing-masing harus melakukan apa yang kita bisa untuk membantu mempercepat kemajuan.
Filosifis Burung Kolibri
Burung kolibri merupakan simbol Hari Toilet Sedunia dan Hari Air Sedunia 2023
Dalam cerita kuno, burung kolibri melakukan apa yang dia bisa untuk memadamkan api besar – membawa tetesan air di paruhnya. Tindakannya – meskipun kecil – membantu memecahkan masalah besar.
Tema tahun ini adalah ‘Mempercepat Perubahan’, menggunakan burung kolibri untuk menginspirasi masyarakat agar mengambil tindakan pribadi guna membantu meningkatkan toilet dan sistem sanitasi
Toilet adalah landasan kesehatan masyarakat dan memainkan peran penting dalam melindungi lingkungan.
Meninggalkan begitu banyak orang tanpa toilet yang aman akan membahayakan keseluruhan Agenda 2030, dimana masyarakat termiskin.
Terutama perempuan dan anak perempuan, harus menanggung dampak paling buruk dalam hal kesehatan yang buruk, tidak mendapatkan pendidikan, hilangnya produktivitas dan ketidakamanan secara umum.
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu