Home » Hari Tuberculosis 24 Maret, Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa!

Hari Tuberculosis 24 Maret, Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa!

by Junita Ariani
2 minutes read
tbc1

ESENSI.TV - JAKARTA

TBC atau tuberculosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia hingga saat ini. Jumlah orang terdiagnosis tahun 2021 secara global sebanyak 10,6 juta kasus.

Naik sekitar 600.000  dari tahun 2020 yang diperkirakan 10 juta penderita TBC. Dari 10,6 juta tersebut, terdapat 6,4 juta (60,3%) orang yang telah dilaporkan dan menjalani pengobatan.

Sisanya atau 4,2 juta (39,7%) orang lainnya belum ditemukan/didiagnosis dan dilaporkan. Dari total 10,6 juta di tahun 2021, setidaknya terdapat 6 juta penderita pria dewasa.

Kemudian 3,4 juta adalah wanita dewasa dan penderita TBC lainnya adalah anak-anak, sebanyak 1,2 juta kasus. Indonesia sendiri berada pada posisi kedua dengan jumlah terbanyak di dunia setelah India, diikuti oleh China.

Pada tahun 2020, Indonesia berada pada posisi ketiga dengan beban jumlah terbanyak, sehingga tahun 2021 jelas tidak lebih baik.

Masalah TBC di Indonesia diperkirakan sebanyak 969.000 masalah (satu orang setiap 33 detik). Angka ini naik 17% dari tahun 2020, yaitu 824.000.

Insidensi persoalan TBC di Indonesia adalah 354 per 100.000 penduduk. Artinya setiap 100.000 orang di Indonesia terdapat 354 orang di antaranya yang menderita tuberkulosis.

Situasi ini menjadi hambatan besar untuk merealisasikan target eliminasi TBC di tahun 2030. Angka keberhasilan pengobatan pun masih sub-optimal pada 85 persen. Di bawah target global untuk angka keberhasilan pengobatan 90 persen.

Sedangkan jumlah permasalahan yang ditemukan dan dilaporkan ke SITB tahun 2022 sebanyak 717.941 persoalan dengan cakupan penemuan TBC sebesar 74% (target: 85%).

Pasien yang belum ditemukan dapat menjadi sumber penularan di masyarakat. Hal ini menjadi tantangan besar bagi program penanggulangan TBC di Indonesia.

Perlu Dieliminasi

Angka keberhasilan pengobatan penyakit menular ini pun masih sub-optimal pada 85 persen. Di bawah target global untuk angka keberhasilan pengobatan 90 persen.

Sedangkan jumlah yang ditemukan dan dilaporkan ke SITB tahun 2022 sebanyak 717.941 kasus dengan cakupan penemuan sebesar 74% (target: 85%).

Pasien tuberkulosis yang belum ditemukan dapat menjadi sumber penularan di masyarakat. Sehingga hal ini menjadi tantangan besar bagi program penanggulangan TBC di Indonesia.

Baca Juga  Partai Golkar Persiapkan Generasi Under 40 Melalui YPL ke-14

Arus globalisasi transportasi dan migrasi penduduk antar negara membuat penyakit ini menjadi ancaman serius. Apalagi pengobatan yang dilakukan tidak mudah dan butuh waktu panjang.

Dan, jika tidak ditangani hingga tuntas akan menyebabkan resistansi obat. Sementara penyakit ini menular dengan mudah. Melalui udara yang berpotensi menyebar di lingkungan keluarga, tempat kerja, sekolah, dan tempat umum lainnya.

Saat ini sudah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC. Perpres tersebut acuan bagi Kementerian/Lembaga, Pemerintah provinsi,  Kabupaten/Kota, Desa, serta Pemangku Kepentingan lainnya.

Selanjutnya, dalam pertemuan TB SUMMIT tahun 2021 telah dibahas keterlibatan multi-sektor dalam upaya eliminasi TBC.

Pada pertemuan tersebut pula telah dipaparkan kontribusi yang dikerjakan setiap Kementerian/Lembaga sesuai amanat pada Perpres 67/2021.

Akhiri TBC

Hari TBC Sedunia (HTBS) pada 24 Maret 2023 menjadi momen yang tepat untuk mengajak keterlibatan multi-sektor. Tanggal ini ditetapkan oleh WHO dengan merujuk pada pertama kali Robert Koch menemukan bakteri TBC (Mycobacterium tuberculosis).

Peringatan HTBS adalah kesempatan untuk meningkatkan kampanye dengan penyebarluasan informasi terkait tuberkulosis. Kemudian, mendorong semua pihak untuk terlibat aktif dalam pencegahan dan pengendalian TBC.

Adapun tema tahun ini adalah “Yes! We can End TB“. Sementara tema yang dipilih Indonesia “Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa!”.

Tema ini dipilih untuk membawa harapan bahwa kita memiliki kekuatan bersama untuk mengakhiri penyakit tersebut pada tahun 2030. Dan, mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG).

Tema ini dibuat atas pekerjaan luar biasa yang sudah dilakukan pada tahun 2022 oleh banyak Negara Beban Tinggi TBC. termasuk Indonesia.

Tema ini juga berpusat pada peningkatan keterlibatan orang yang terdampak TBC, komunitas dan masyarakat sipil yang memimpin gerakan menuju pemberantasan TBC.

Artikel ini diambil dari laman resmi tbindonesia.or.id sebagai memperingati Hari Tuberculosis Sedunia, tanggal 24 Maret. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life