Home » Hari Tuberkulosis Dunia, Sejarah, dan Apa Saja Perjuangan Melawannya

Hari Tuberkulosis Dunia, Sejarah, dan Apa Saja Perjuangan Melawannya

by Administrator Esensi
3 minutes read
Hari TB Sedunia

ESENSI.TV - JAKARTA

Hari Tuberkulosis Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 24 Maret untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit tuberkulosis (TB) dan upaya untuk mencegah dan mengobati penyakit ini. Penyakit TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Biasanya menyerang paru-paru tetapi dapat juga menyerang bagian tubuh lainnya seperti tulang, otak, maupun ginjal. TB masih menjadi masalah kesehatan global dan menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.

Tujuan dari Hari Tuberkulosis Sedunia adalah untuk memperkuat upaya global untuk memerangi penyakit ini, mengurangi jumlah orang yang terinfeksi, dan meningkatkan kesadaran tentang gejala serta tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran TB.

Sejarah Hari Tuberkulosis Sedunia

Hari Tuberkulosis Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 1982 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai upaya untuk memerangi penyakit TB. Tanggal 24 Maret dipilih sebagai hari peringatan. Pada tahun 1882, seorang ilmuwan bernama Robert Koch secara resmi mengumumkan bahwa ia telah menemukan bakteri yang menyebabkan TB.

Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2020, India memiliki jumlah kasus tuberkulosis terbesar di dunia. Sekitar 2,4 juta kasus baru yang terdeteksi setiap tahunnya. Selain itu, India juga menjadi negara dengan jumlah kematian akibat tuberkulosis tertinggi di dunia. Sekitar 449.000 kematian pada tahun 2020.

Sementara di Indonesia, kasus tuberkulosis juga masih menjadi masalah serius kesehatan masyarakat. Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia, pada tahun 2020 terdapat sekitar 357.000 kasus baru tuberkulosis di Indonesia. Dan sekitar 63.000 kasus di antaranya adalah kasus tuberkulosis paru resisten obat.

Sejak saat itu, Hari Tuberkulosis Sedunia menjadi kesempatan untuk memperkuat upaya global untuk mencegah, mengobati, dan memerangi TB. Upaya global untuk memerangi TB meliputi berbagai hal. Seperti mempercepat akses ke diagnosis dan pengobatan TB. Juga meningkatkan kesadaran tentang gejala dan tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran TB. Selain itu meningkatkan investasi dalam penelitian, dan pengembangan obat baru serta vaksin.

Target Global WHO Terhadap TB

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan target global untuk mengurangi jumlah kematian akibat TB dan insiden TB pada tahun 2030. Target ini termasuk peningkatan akses ke diagnosis dan pengobatan TB. Peningkatan upaya pencegahan dan pengendalian TB, dan meningkatkan investasi dalam penelitian dan pengembangan obat dan vaksin baru untuk TB.

Baca Juga  Guru SMPN 2 Pangandaran Jual 26 Komputer Sekolah Demi Judi Online

Selain itu, berbagai organisasi kesehatan dan pemerintah negara-negara di seluruh dunia juga mengadakan program-program kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang TB. Dan mendorong orang untuk melakukan tindakan pencegahan, seperti memperkuat imunitas tubuh, dan menjaga kesehatan paru-paru.

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang organ tubuh apa pun, tetapi paling sering menyerang paru-paru. Tuberkulosis merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui udara. Terutama saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2020 terdapat sekitar 10 juta kasus tuberkulosis di seluruh dunia. Sekitar 1,4 juta orang meninggal akibat penyakit ini. Tuberkulosis merupakan penyebab kematian nomor satu yang disebabkan oleh penyakit menular di seluruh dunia.

Tema Hari Tuberkulosis Sedunia tahun 2022 adalah “Find. Treat. End TB.” (Cari. Obati. Akhiri Tuberkulosis.). Hal ini menekankan pentingnya upaya untuk menemukan kasus-kasus baru. Memberikan pengobatan yang tepat dan akurat, dan akhirnya mengakhiri wabah tuberkulosis secara global.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran tuberkulosis antara lain:

Vaksinasi

Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin) dapat membantu mencegah infeksi tuberkulosis pada anak-anak. Vaksinasi BCG biasanya diberikan pada bayi yang baru lahir atau pada anak-anak yang belum pernah menerima vaksin BCG.

Peningkatan kesadaran

Peningkatan kesadaran masyarakat tentang tanda dan gejala tuberkulosis dapat membantu mengidentifikasi kasus-kasus baru dan mencegah penyebaran penyakit. Masyarakat juga perlu diberitahu tentang cara-cara penularan tuberkulosis dan bagaimana cara mencegahnya.

Deteksi dan pengobatan dini

Deteksi dan pengobatan dini dapat membantu mencegah penyebaran tuberkulosis. Tes tuberkulin dan tes darah dapat digunakan untuk mendeteksi infeksi tuberkulosis. Pengobatan yang tepat dan akurat dapat membantu menyembuhkan orang yang terinfeksi dan mencegah penyebaran penyakit.

Lingkungan yang sehat

Menjaga lingkungan yang sehat dan bersih dapat membantu mencegah penyebaran tuberkulosis. Udara yang bersih, ventilasi yang baik, dan sanitasi yang tepat dapat membantu mengurangi risiko penyebaran penyakit.

 

Penulis: Lala Lala

Editor: Addinda Zen/Nabila Tias Novrianda

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life