Home » Hati-hati Pahami 2 Risiko Ini demi Mencegah Pendarahan Otak

Hati-hati Pahami 2 Risiko Ini demi Mencegah Pendarahan Otak

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan penjelasan soal penyebab dan risiko pendarahan otak.

by vera bebbington
1 minutes read
Ilustrasi pendarahan otak/dok herminahospitals.com

ESENSI.TV - JAKARTA

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan penjelasan soal penyebab dan risiko yang bisa dikendalikan terkait dengan pendarahan otak sehingga bisa menjadi informasi edukatif bagi publik.

Dalam keterangan resmi Kemenkes, dikutip Rabu ini (28/12/2022), Direktur RS Pusat Otak Nasional, Mursyid Bustami memberikan penjelasan soal ini.

Mursyid menjabarkan bahwa sekitar 20% stroke pendarahan disebabkan karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah dengan penyebab utamanya karena tingginya faktor risiko tertentu dan bukan disebabkan oleh vaksin COVID-19.

Adapun faktor risiko dari stroke dan menjadi common respector di antaranya diabetes, hipertensi, pola makan yang buruk, merokok, obesitas, kurang aktivitas fisik, alkohol, dan narkotika.

”Kalau stroke pendarahan biasanya adalah penderita hipertensi. Yang terjadi adalah tidak kuatnya pembuluh darah menahan tekanan darah yang tinggi, sehingga terjadilah kebocoran,” ujarnya.

Mursyid mengungkapkan, sebenarnya faktor risiko ada dua yakni yang bisa dikendalikan dan tidak bisa dikendalikan.

Baca Juga  Layanan KB Gratis Digelar di Jakarta 16-20 Januari 2023

Faktor risiko yang bisa dikendalikan sebaiknya dicegah sedini mungkin agar tidak menjadi bom waktu ke depan. Upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah mulai menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Tidak melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan masalah kesehatan di masa depan seperti merokok, konsumsi minuman beralkohol, batasi konsumsi gula, garam dan lemak.

Sementara untuk faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan yakni umur, genetik jenis kelamin. Untuk mengetahuinya sebaiknya melakukan cek kesehatan secara berkala untuk mengetahui riwayat kesehatan sehingga apabila ada kelainan dalam tubuh bisa diketahui dan diantisipasi sedini mungkin.

”Untuk mengetahui itu, maka dilakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mencari faktor risiko sehingga bisa kita kendalikan secepatnya,” terangnya.

*
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life