Pengelolaan kawasan konservasi laut sangat berperan dalam membantu memastikan keberlanjutan penyediaan jasa ekosistem dari laut.
Karena itu, Kementerian Kelauatan dan Perikanan (KKP) menargetkan luasan kawasan konservasi laut menjadi 30 persen. Target tersebut dari luas laut teritorial pada tahun 2045 atau 97,5 juta hektare.
Penegasan itu disampaikan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL), KKP, Victor Gustaaf Manoppo.
Tahun lalu, kata Victor, luas kawasan konservasi di Indonesia telah mencapai luasan 28,9 juta hektare. Di mana 58,23 persen dari total kawasan konservasi masih dikelola minimum.
Sedangkan 40,51 persen dikelola optimum dan 1,27 persen kawasan dikelola berkelanjutan.
“Ini menjadi penyemangat untuk semakin mendorong akselerasi pengelolaan efektif kawasan konservasi di Indonesia,” ujar Victor dalam keterangan tertulis dikutip, Jumat (12/5/2023).
Victor juga mengatakan, selama tahun 2022 capaian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Ditjen PRL tercatat sebesar Rp385 miliar atau meningkat signifikan dari target sebesar Rp50 miliar.
Sedangkan untuk tahun 2023, dari target PNBP sebesar Rp333 miliar, data per tanggal 5 Mei telah tercapai Rp157 miliar atau 47 persen.
“Pencapaian PNBP ini dapat menjadi pemacu semangat baru untuk bekerja lebih keras dan cerdas dalam mendukung pencapaian target PNBP yang lebih optimal,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyerukan perlunya mendorong dan memprioritaskan keberlanjutan ekologi laut.
Hal ini seiring dengan pemanfaatan laut secara optimal baik dari aspek ekonomi maupun sosial budaya. Sehingga tak hanya generasi mendatang dapat merasakan manfaat sumber daya kelautan dan perikanan.*
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang