Home » HUJAN RINDU DI AKHIR MEI

HUJAN RINDU DI AKHIR MEI

by Administrator Esensi
2 minutes read
politik ekonomi

ESENSI.TV - JAKARTA

Drama Politik Saat Ini

Saat ini, politik Indonesia tampaknya sedang gusar. Semakin lama semakin banyak drama terjadi. Orde Baru Suharto selama lebih dari tiga dekade, Indonesia memulai fase baru yang dikenal sebagai Reformasi. Tampaknya, reformasi hanya ‘nama’ saja. Tetapi, segala macam perubahan sepertinya tidak terlaksana dengan baik.

Pola pikir birokrasi di Indonesia saat ini masih terlalu sesuai aturan. Beberapa peraturan perundang-undangan tidak sesuai dan harmonis. Banyak sekali demo yang terjadi akibat kelalaian tersebut.

Sangat disayangkan, mahasiswa maupun mahasiswi kini tampaknya tidak peduli dengan kondisi negara saat ini. Hari Buruh dan Hari Pendidikan di bulan Mei kurang memberikan makna bagi generasi sekarang.

Padahal, hari tersebut diperingati untuk mengingat jerih payah para buruh untuk membantu pembangunan negara. Pendidikan diperingati untuk mengetahui susah payahnya Ki Hadjar Dewantara memperjuangkan pendidikan di Indonesia.

Kasus korupsi saat ini masih menjadi hal ‘favorit’ wakil rakyat. Setinggi apapun jabatan, jika tergiur, maka akan tergiur. Reformasi yang awalnya diniatkan untuk memberikan perubahan tampaknya belum sesuai dan hanya menyisakan harapan saja.

Seorang penulis, Gus Nas pun menyadari adanya polemik dan drama politik di negara ini.

Profil Penulis Gus Nas

M. Nasruddin Anshoriy atau biasa disebut Gus Nas Jogja  adalah seorang budayawan yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Ilmu Giri Yogyakarta. Selain kiyai dia juga seorang penulis dan pelukis.

Gus Nas banyak dikenal oleh tokoh-tokoh nasional di negeri ini. Tidak hanya artis, politisi, pengusaha, maupun seniman mengenalinya. Dia banyak mengoleksi lukisan-lukisan langka dari para maestro. 

Gus Nas telah menorehkan banyak sekali karya-karya yang menarik dalam bait-bait puisi. Beberapa diantaranya seperti Tong Kosong Reformasi, Semesta Bertakbir, Air Mata Sudan, dan beberapa karya lainnya.

Baca Juga  Tak hanya Buahnya, Daun Jambu Biji juga Baik untuk Kesehatan

Presiden Ke-4 Republik Indonesia, Gus Dur bahkan memujinya dan berkata bahwa ia adalah seorang multi talenta. Hal ini dikarenakan bakat alami yang dimilikinya.

Berikut adalah puisi yang disampaikan oleh Gus Nas mengenai segala drama politik saat ini.

Hujan Rindu di Akhir Mei

Sesudah Orde Baru kebanyakan nafsu
Dan Reformasi ejakulasi dini
Hujan rindu di akhir Mei basah-kuyup pada puisi
Sejarah adalah kasur tua yang menyimpan rahasia
Saat pengantin baru berbulan madu
Dan pengantin lama kehabisan cinta
Sembari melepas hajatnya
Bulan Mei bernyanyi di kamar mandi
Kenapa ada mahasiswa yang rabun dan pelupa?
Kenapa banyak kaum muda yang tak peka terhadap luka-luka sebangsa?
Hujan rindu di akhir Mei mengalir di Tanah Air
Tapi banjir tak kunjung hadir
Kucari kaum intelektual yang otaknya gatal
Yang mulutnya tak terlanjur menjadi dubur
Kritik pembebasan untuk daulat keadilan
Bukan cibir dan nyinyir semata
Di akhir Mei ini aku merindukan buruh dan petani
Bau keringat yang mengingatkan padaku nasib rakyat
Sabit dan cangkul yang mengolah kehidupan
Apa yang bisa kuharap dari Reformasi yang surplus gincu tapi ejakulasi dini?
Orde Baru yang hamil tua tapi hanya melahirkan amarah dan euforia?
Mimpi yang basi
Mei berkali-kali meniupkan sangkakala
Tapi kenapa perubahan hanya transaksi fatamorgana?
Reformasi telah digerayangi korupsi di seluruh tubuhnya?
Gus Nas Jogja, 22 Mei 2023
Editor: Nabila Tias Novrianda/Raja H. Napitupulu.

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life