Home » IHSG Ditutup Turun 0,59% Selasa 7 Maret, Asing Jual Saham Rp377,57 Miliar

IHSG Ditutup Turun 0,59% Selasa 7 Maret, Asing Jual Saham Rp377,57 Miliar

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
pasar saham

ESENSI.TV - JAKARTA

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berakhir di zona merah di posisi 6.766 pada perdagangan hari ini, Selasa (7/3/2023).

Investor asing menjual menjual saham atau arus modal keluar (net capital outflow) senilai Rp377,57 miliar hari ini.

RTI Analytics menunjukkan, IHSG ditutup turun sebesar 0,59 persen atau 40,24 poin di akhir sesi kedua perdagangan.

Di awal transaksi IHSG d6.806 dan telah bergerak di sekitar 6.758 hingga 6.812. Kapitalisasi pasar beberapa saat setelah IHSG dibuka mencapai Rp9,41 triliun.

Total nilai transaksi Rp9,11 triliun, volume perdagangan 16,23 miliar unit saham dan frekuensi kegiatan jual beli saham sebanyak 1,13 juta kali.

Saham sebanyak 370 emiten menjadi pemberat IHSG hari ini. Saham dari 159 emiten menguat dan saham 208 emiten masih stagnan.

Rekomendasi Saham

Mirae Asset Sekuritas menyebutkan sejumlah sentimen yang menggerakkan pasar saham di Asia Pasifik, termasuk Indonesia pada hari ini.

Analis Mirae Asset Sekuritas Handiman Soetoyo, dalam Mirae Asset Sekuritas Indonesia on Banks (Overweight) – Banking sector update: January 2023, Selasa (7/3/2023), menyebutkan empat bank mengawali tahun dengan pertumbuhan kinerja YoY yang positif.

Saham bank BBCA, BMRI, dan BBNI membukukan pertumbuhan laba bersih dua digit.

Sementara pertumbuhan laba bersih BBRI datar, terseret oleh beban pencadangan yang lebih tinggi. Secara keseluruhan, kinerja secara umum sejalan dengan perkiraan kami dan konsensus.

Baca Juga  Indeks Saham Diprediksi Tidak Stabil, Ini Sentimen Pasar yang Perlu Dicermati

Penyesuaian imbal hasil aset, menurutnya, akan terus menguntungkan bank di tengah tekanan CoF yang meningkat. Pertumbuhan kredit diperkirakan akan stabil dalam 2 bulan ke depan menjelang bulan puasa.

“Sebagian besar bank menambahkan biaya provisi karena relaksasi kebijakan restrukturisasi pinjaman COVID-19 berakhir pada bulan Maret,” tambah Handiman.

Dia menjelaskan sentimen positif yang dapat mendorong kenaikan harga saham perbankan, antara lain pertumbuhan kredit melambat menjadi +10,5% YoY secara musiman, menjadikan total kredit Rp6.310 triliun.

Suku bunga kredit IDR naik menjadi 13,15% sedangkan suku bunga kredit USD sedikit menurun menjadi 5,45%.

“Mengingat efek musiman, NPL gross meningkat menjadi 2,59%. Sementara itu, kredit yang direstrukturisasi akibat COVID-19 turun menjadi Rp435,7 triliun di bulan Januari,” jelasnya.

Di sisi lain, Handiman mengatakan pertumbuhan simpanan melambat menjadi +8,0% YoY, mencapai Rp7.994 triliun.

LDR naik menjadi 79,3% (Desember: 78,8%). Likuiditas yang cukup dan rasio CASA yang membaik dapat membantu bank menangani tekanan CoF dari suku bunga acuan yang lebih tinggi.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life