Arsitektur Universitas Sumatera Utara (USU) diharapkan dapat merealisasikan bangunan berkonsep Zero Carbon sebagai percontohan. Hal ini sangat penting untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan hidup.
“Kalau ini terwujud, Arsitektur USU yang pertama menghadirkan bangunan Zero Carbon. Karena di Sumut belum ada,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah.
Hal itu disampaikan Ijeck sapaan Wagub, saat menerima kunjungan Arsitektur USU di Rumah Dinas Wagub, Jalan Teuku Daud, Medan, Senin (20/2/2023).
Program Studi Teknik Arsitektur USU berencana ingin mengubah gedung perkuliahan menjadi bangunan Zero Carbon. Ide tersebut menurut Wagub, harus didukung oleh semua pihak.
Sebelumnya, Ketua Prodi Profesi Arsitektur USU Achmad Delianur Nasution dalam pertemuan itu menunjukkan masterplan dan lokasi Zero Carbon Building yang akan dibangun.
“Tempatnya strategis di tengah-tengah gedung Fakultas Teknik dan ini akan menjadi gedung ikonik di USU,” ujarnya.
Gedung yang akan berdiri di lahan seluas 864 m2 ini, menurut dia, akan menggunakan material rendah karbon, solar panel, dan secondary skin.
Selain itu, dilengkapi ventilasi silang untuk memaksimalkan penghawaan alami, serta memaksimalkan cahaya alami.
“Jadi gedung ini seperti makhluk hidup menghasilkan energi sendiri. Kami akan bekerja sama dengan alumni untuk membangunnya dan mereka sudah setuju,” kata Achmad.
Menurutnya, ini akan menjadi yang pertama di Sumut dan pihaknya berharap bisa jadi inspirasi atau contoh untuk yang lain.
Achmad mengatakan, rencana pengembangan ini juga dalam rangka memenuh persyaratan-persyaratan terkait sarana dan prasarana menurut akreditas internasional KAAB.
Hadir mendampingi Achmad, Ketua Departemen Arsitektur USU Wahyuni Zahrah, Sekretaris Prodi Profesi Arsitektur USU Devin Defrija dan Ketua Lab Kota Prof Nurlisa Ginting.*
#beritaviral#beritaterkini
Editor: Junita Ariani