Home » Ilmuwan Temukan 146 Spesies Hewan, Tumbuhan, dan Jamur Baru Sepanjang 2022

Ilmuwan Temukan 146 Spesies Hewan, Tumbuhan, dan Jamur Baru Sepanjang 2022

by Agita Maheswari
1 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Para peneliti California Academy of Sciences dan kolaborator internasional menemukan 146 spesies hewan, tumbuhan, dan jamur baru sepanjang 2022.

Makhluk dan tumbuhan yang sebelumnya tidak dikenal ditemukan di seluruh dunia, termasuk pegunungan California, negara bagian Queensland Australia, puncak berbatu Brasil, dan terumbu karang Maladewa. Para ilmuwan membuat penemuan di enam benua dan dalam tiga samudra.

Di antara spesies baru tersebut terdapat 44 kadal, 30 semut, 14 tumbuhan berbunga, 13 bintang laut, tujuh ikan, empat hiu, tiga ngengat, dua laba-laba, dan satu kodok.

Rekan penelitian akademi, pekerjaan Aaron Bauer membantu lebih dari dua kali lipat jumlah spesies yang diketahui dalam kelompok tokek hutan kecil di pegunungan Kaledonia Baru. 28 tokek Bavayia baru yang hidup di puluhan pulau Pasifik Selatan memiliki tanda coklat dan putih yang serupa.

“Hampir setiap gunung di Kaledonia Baru menampung spesies Bavayia yang unik, dan habitat ini memiliki banyak kondisi yang sama,” kata Bauer. “Hasilnya adalah beberapa spesies yang seringkali hampir tidak dapat dibedakan satu sama lain.”

Baca Juga  Efek Musim Kemarau, Tinggi Air BKT Jakarta Timur Menyusut

Sementara itu, siswa sekolah menengah San Francisco Bay Area Harper Forbes dan Prakrit Jain bekerja dengan Lauren Esposito, kurator arakhnologi di California Academy of Sciences, untuk menemukan dua spesies kalajengking baru. Para siswa melihat gambar spesies tak dikenal di platform online iNaturalist dan melakukan kerja lapangan untuk menemukan kalajengking kecil, yang hidup di dasar danau kering di California Tengah dan Selatan.

Sementara salah satu kalajengking, soda Paruroctonus, berada di tanah yang dilindungi federal, yang lain, yang dikenal sebagai Paruroctonus conclusus, hidup di jalur sempit sepanjang satu mil yang tidak terlindungi.

“Seluruh spesies bisa musnah dengan pembangunan satu ladang surya, tambang, atau pembangunan perumahan,” kata Forbes dalam sebuah pernyataan. “Memetakan keanekaragaman hayati di area tertentu dapat membantu membangun alasan mengapa lahan tersebut harus dilindungi.”

Editor: Erna Sari Ulina Girsang
Agitamaheswari@esensi.tv

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life