Internasional

IMF: Ekonomi Global Tumbuh 2,9 Persen, Tiongkok dan India Penggerak Utama Pertumbuhan

Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun ini hanya 2,9 persen.

Angka itu turun  dari 3,4 persen di tahun 2022.

Tiongkok dan India menjadi negara penggerak utama pertumbuhan ekonomi global.

Dengan kontribusi mencapai 50 persen.

“Dengan ekonomi sekarang dibuka kembali, kami memproyeksikan pertumbuhan Tiongkok menjadi 5,2 persen pada 2023,” kata Chief Economist and Director Research Department IMF, Pierre-Olivier Gourinchas.

Hal itu disampaikan Gourinchas dalam konferensi pers “World Economic Outlook Update”, seperti dikutip dari antaranews.com, Selasa (31/1/2023).

Sedangkan India, kata dia, akan tumbuh 6,1 persen.

Pembukaan kembali Tiongkok secara tiba-tiba membuka jalan bagi pemulihan aktivitas yang cepat.

Dan, kondisi keuangan global telah membaik karena tekanan inflasi mulai mereda.

Hal itu dan melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) dari level tertinggi November 2022 memberikan sedikit kelegaan bagi negara-negara berkembang.

Gourinchas mengatakan, negara pasar berkembang dan negara berkembang akan mengalami pertumbuhan sebesar 4 persen pada tahun ini.

Kedua kawasan tersebut telah mencapai titik terendah.

Dilain sisi, gabungan pertumbuhan AS dan kawasan Euro hanya akan menyumbang 10 persen dari pertumbuhan global tahun ini.

Ekonomi Amerika Serikat diperkirakan tumbuh 1,4 persen pada tahun ini. Melemah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 2 persen.

Pelemahan ini dipacu oleh kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Sentral AS, The Fed, yang berhasil menembus perekonomian.

Ekonomi Maju Alami Perlambatan

Kondisi kawasan Euro pun lebih menantang, lanjut Pierre, meskipun ada tanda-tanda ketahanan terhadap krisis energi musim dingin yang ringan dan dukungan fiskal yang besar.

“Dengan pengetatan kebijakan moneter dan guncangan negatif perdagangan karena kenaikan harga impor energi, kami perkirakan pertumbuhan kawasan Euro akan mencapai titik terendah sebesar 0,7 persen tahun ini,” ucap dia.

Secara keseluruhan, untuk negara maju, perlambatan akan lebih terasa dengan penurunan dari 2,7 persen pada tahun lalu menjadi 1,2 persen di tahun ini.

Di mana sembilan dari 10 ekonomi maju akan mengalami perlambatan pertumbuhan tahun ini. *

 

Editor: Darma Lubis

Junita Ariani

Recent Posts

Turbulensi Parah Singapore Airlines Berujung Pendaratan Mendadak, Dua Meninggal

PESAWAT Singapore Airlines SQ 321 dari London Inggris dengan tujuan ke Singapura mengalami turbulensi parah…

45 seconds ago

Detik-detik Menjelang Puncak Perayaan Waisak 2568 BE/2024 di Candi Borobudur

SERANGKAIAN kegiatan yang dilakukan umat Buddha menjelang puncak perayaan Waisak 2568 BE/2024 di Candi Borobudur.…

28 mins ago

Jokowi Apresiasi Penanganan Bencana Banjir Lahar Hujan di Sumbar

PRESIDEN Republik Indonesia Ir. Joko Widodo meninjau lokasi terdampak banjir lahar hujan di Kabupaten Agam,…

1 hour ago

Turunkan Emisi GRK, Menteri Perhubungan Dorong Percepatan Penggunaan Bus Listrik di Perkotaan

PENGGUNA kendaraan pribadi di Indonesia masih tinggi dibanding pengguna transportasi umum, terutama yang berbasis bahan…

2 hours ago

Industri dan Produk Tekstil Indonesia Mulai Bangkit, Ini Buktinya

SETELAH mengalami tekanan selama tahun 2023, kinerja Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) kembali bangkit…

2 hours ago

Begini Penjelasan Lengkap Kemenperin soal Penumpukan Kontainer Impor di Sejumlah Pelabuhan Utama

TERJADI penumpukan kontainer di beberapa pelabuhan utama, seperti Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Belawan, dalam…

3 hours ago