Home » Impor Kereta Bekas, Komisi VI Sebut KCI Tidak Miliki Rencana Bisnis yang Baik

Impor Kereta Bekas, Komisi VI Sebut KCI Tidak Miliki Rencana Bisnis yang Baik

by Junita Ariani
2 minutes read
endro

ESENSI.TV - JAKARTA

Anggota Komisi VI DPR RI Endro Suswantoro Yahman mengatakan, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) tidak memiliki rencana bisnis yang baik.

Hal itu terbukti dengan rencana KCI yang akan mengimpor kereta bekas dari Jepang sebagai pengganti 10 rangkaian KRL yang masuk masa pensiun.

“Impor tidak akan terjadi jika PT KCI memiliki rencana bisnis (business plan) yang baik. Persoalan impor kereta bekas tidak dijadikan kebiasaan yang dilakukan oleh pemerintah,” kata Anggota Komisi VI DPR RI Endro Suswantoro Yahman.

Endro mengatakan itu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI dengan PT KAI, PT KCI, dan INKA, di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (27/3/2023).

Endro menegaskan, perlu ada business plan yang lebih baik lagi sehingga apa-apa bisa ditanggulangi atau diproduksi sendiri.

“Karena ini menyangkut teknologi tinggi dan padat modal. Ini perlu perencanaan yang baik,” jelasnya.

Jangan Membeli Barang Rongsokan

Ia mengatakan Indonesia perlu melakukan rekonstruksi ulang bisnis industri kereta api yang ada. Sebab, Indonesia sendiri melalui PT INKA dinilai memiliki industri manufaktur sarana kereta api terbesar dan terbaik di Asia Tenggara.

Menurutnya, perlu rekonstruksi ulang tentang bisnis industri kereta api yang ada. Industri kereta api memang harus mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2015. Tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional.

Baca Juga  DPR Turun Lapangan Tinjau Proyek Apartemen Meikarta

“Dan, kami memahami Menteri Perindustrian pun keberatan untuk impor. Kalau ini keterusan, terus ini kapan selesainya?” tegas Endro.

Legislator Dapil Lampung I tersebut, mengatakan, sebenarnya tidak sulit bagi Indonesia untuk bisa mandiri dengan memproduksi kereta api sendiri. Utamanya, jika ada sinergi antar BUMN untuk bisa menciptakan kereta api sendiri.

“INKA ini kan tidak semuanya (produksi berasal dari) INKA. Sinyal ada (berasal) di LEN (PT LEN). Terus rem di Pindad (PT Pindad). Kan enak sekali kerja sama antara BUMN, terus bogie nya di PT Barata, baja dari Krakatau Steel. Ini tinggal sebenarnya INKA ini industri perakitan, barangnya kan udah ada,” jelas Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.

Terhadap rencana impor kereta bekas tersebut, KCI perlu memeriksa secara teknis kereta tersebut.

“Jangan sampai nanti kita terjebak membeli barang rongsokan. Ini harus jelas. Betul dia (kereta) itu masih beroperasi di Jepang, tapi sudah berapa lama umurnya. Saya minta running test-nya ini betul-betul dijalankan,” ujarnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life