Home » Indeks Literasi Ekonomi Syariah di Indonesia Belum Ideal

Indeks Literasi Ekonomi Syariah di Indonesia Belum Ideal

by Junita Ariani
1 minutes read
Ilustrasi produk halal. Foto: Ist

ESENSI.TV - JAKARTA

Indeks literasi ekonomi syariah di Indonesia masih belum berada di angka ideal. Pada tahun 2019, hanya berada di kisaran 16,3 persen.

Angka tersebut bergerak naik sebanyak 7 persen pada 2022 menjadi 23,3 persen. Padahal Indonesia menjadi negara dengan mayoritas muslim, bahkan menjadi yang terbesar di dunia.

Hal tersebut disampaikan Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sutan Emir Hidayat.

Ia mengungkapkan bahwa upaya peningkatan literasi masyarakat tentang ekonomi syariah menjadi salah satu program KNEKS.

KNEKS telah menyelenggarakan berbagai kegiatan secara masif. Dan, membentuk kelompok kerja (pokja) untuk percepatan peningkatan literasi ekonomi syariah.

Untuk peningkatan literasi ini, kata Emir, pihaknya membuat brand ekonomi syariah yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 25 Januari 2021. Peluncuran itu bersamaan dengan Gerakan Nasional Wakaf Uang.

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar dalam industri syariah. Dengan potensi itu, Indonesia perlu menerapkan strategi agar tidak hanya menjadi target pasar. Tetapi juga mampu menjadi pelaku utama.

Baca Juga  Pemerintah Akan Beri Diskon Bea Masuk Pengiriman Barang Impor PMI

“Negara kita pun diuntungkan dengan bonus demografi dan posisi sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Upaya Pemerintah untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai Produsen Halal Terkemuka di Dunia berpeluang besar terwujud,” jelasnya.

Saat ini, kata Emir, KNEKS juga melakukan penguatan infrastruktur ekonomi dan keuangan syariah. Salah satunya, fokus membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS).

“Salah satu program prioritas KNEKS adalah pembentukan komite daerah sebagai infrastruktur yang sama fungsinya dengan KNEKS di pusat. Tetapi di level daerah. Alhamdulillah hari ini sudah ada 12 KDEKS yang telah berdiri dan beberapa provinsi lagi masih dalam proses,” ujar Emir. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life