Home » Indonesia Bersiap Jadi Produsen ke-4 Terbesar Keramik di Dunia dan Terbaik di Asia

Indonesia Bersiap Jadi Produsen ke-4 Terbesar Keramik di Dunia dan Terbaik di Asia

by Junita Ariani
2 minutes read
Temu usaha industri 2023 yang diselenggarakan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN), Kemenperin di Bogor, Selasa (30/5/2023). foto: ist

ESENSI.TV - BOGOR

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) fokus pada upaya menunjang daya saing industri melalui infrastruktur standardisasi industri. Hal ini sejalan dengan upaya mewujudkan Indonesia menjadi negara industri yang tangguh.

Sekretaris Badan Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, E Ratna Utarianingrum mengatakan itu pada acara Temu Usaha Industri 2023.

Kegiatan itu diselenggarakan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam (BBSPJIKMN), di Bogor, Selasa (30/5/2023).

Dikatakannya, kegiatan temu industri ini rutin digelar tiap tahun. Tujuannya untuk memberikan ruang, waktu, wawasan dan informasi kepada pelaku industri dan publik. Khususnya terkait perkembangan regulasi pemerintah yang berhubungan dengan dunia usaha.

“Temu industri ini juga dimanfaatkan untuk lebih menggiatkan penggunaan produk dalam negeri. Di samping memperkenalkan model dan sistem informasi layanan publik BBSPJIKMN,” ujar Ratna.

Pada temu industri ini, salah satu pembahasannya adalah peran industri keramik dan mineral nonlogam dalam pembangun Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Tentunya peluang ini untuk mengisi produk-produk industri yang telah tersertifikasi memenuhi mutu Standar Nasional Indonesia (SNI),” imbuhnya.

Perberlakuan SNI Wajib

Sementara itu, Kepala BBSPIJKM, Azhar Fitri, mengatakan, upaya untuk memajukan industri keramik nasional perlu terus dilakukan pemerintah. Dengan mengupayakan strategi khusus, di antaranya melalui pemberlakuan SNI wajib bagi produk-produk keramik, kaca.

Serta bahan galian nonlogam lainnya, sertifikasi TKDN, serta pengembangan SDM industri.

Baca Juga  Pendapatan dan Belanja Negara Tumbuh Positif dan Solid Jaga Ekonomi

”Bagi industri keramik nasional, selain meningkatkan utilisasi, juga diperlukan inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan dan daya beli konsumen. Baik di dalam dan luar negeri, sehingga penjualan akan lebih meningkat,” paparnya.

Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki), Edy Suyanto menyatakan, produksi keramik nasional tahun 2023 sebesar 551 juta m2. Dan, akan ditingkatkan menjadi 625 juta m2.

“Dalam road map industri keramik nasional, produksi keramik sebesar 551 juta m2 pada tahun 2023 akan ditingkatkan menjadi 625 juta m2,” sebutnya.

Bahkan, jumlah produksi tersebut kata dia, ditingkatkan lagi menjadi 810 juta m2. Peningkatakan ini untuk memenuhi target angka per kapita penggunaan keramik di negara-negara Asia Tenggara sebesar 3 m2.

“Apabila target tersebut terpenuhi akan menjadikan Indonesia sebagai produsen ke-4 terbesar keramik di dunia dan terbaik di Asia. Adapun tingkat utilisasi saat ini adalah 78% dan akan ditingkatkan menjadi 82% pada tahun 2024,” tandasnya.

Dalam acara Temu Usaha Industri di Bogor, juga dilakukan penandatanganan MoU antara BBSPJIKMN dengan sejumlah pelaku industri. Antara lain PT Cipta Mortar Utama dan PT Lucky Indah Keramik.

Selain itu ada pemberian penghargaan kategori pelanggan loyal, yang diserahkan kepada PT Yaska dan PT Bamas Fesldparindo. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life