Home » Indonesia-Inggris Perpanjang Kerja Sama MENTARI, RI Butuh USD1 Triliun untuk Energi Terbarukan

Indonesia-Inggris Perpanjang Kerja Sama MENTARI, RI Butuh USD1 Triliun untuk Energi Terbarukan

by Junita Ariani
2 minutes read
Menteri ESDM Arifin Tasrif bersama Menteri Keamanan Energi dan Net Zero Inggris Graham Stuart meluncurkan Perpanjangan Kerja Sama Program Indonesia-Inggris Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia (MENTARI).

ESENSI.TV - JAKARTA

Perpanjangan Kerja Sama Program Indonesia-Inggris Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia (MENTARI) diluncurkan.

Peluncuran dilakukan Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Arifin Tasrif dan Menteri Keamanan Energi dan Net Zero Inggris Graham Stuart.

Sebelum peluncuran, kedua Menteri sepakat untuk memperkuat kerja sama yang telah terjalin.

Inggris berkomitmen akan meningkatkan dukungannya dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) Indonesia,” ujar Menteri Arifin.

Ia mengatakan itu pada keterangan pers usai peluncuran perpanjangan Program MENTARI di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (4/8/2023).

Awalnya, kata Arifin, program MENTARI dijadwalkan akan berakhir pada 2024, namun sekarang akan diperpanjang hingga tahun 2027.

Inggris juga akan memberikan tambahan senilai Rp135 miliar untuk mempertahankan dan meningkatkan inisiatif program tersebut.

“Mereka juga telah menyiasati beberapa proyek energi rendah karbon dan melaksanakan proyek percontohan di bagian timur Indonesia,” ujar Arifin.

Selain program MENTARI, lanjut Menteri ESDM, Inggris juga aktif mendukung Indonesia melalui berbagai program. Termasuk Just Energy Transitions Partnership (JETP) dan Joint Economic And Trade Committee (JETCO).

“Kami proyeksikan bahwa kemitraan ini akan terus berkembang. Mempromosikan kerja sama teknis, perdagangan berkelanjutan, dan investasi hijau antara kedua negara,” tambahnya.

Indonesia mengundang lebih banyak mitra internasional untuk mendukung transisi yang cepat dan efektif menuju target energi bersih Indonesia.

“Indonesia membutuhkan investasi hingga USD1 triliun pada tahun 2060 untuk pembangkit dan transmisi energi terbarukan,” ujar Arifin.

Baca Juga  Infantilisasi Demokrasi dan Kegagalan Pendidikan Politik di Indonesia

Buka Peluang Investasi

Kebutuhan dukungan finansial ini kata Menteri ESDM, akan semakin meningkat. Lantaran, pembangkit listrik berbahan bakar batubara akan dilakukan pensiun dini di tahun-tahun mendatang.

“Karena itu, kami membuka peluang investasi dan kerjasama yang luas untuk mencapai target tersebut,” tuturnya.

Sementara itu, Menteri Keamanan Energi dan Net Zero Inggris Graham Stuart mengatakan, Indonesia dapat berperan utama dalam transisi energi bersih Indonesia.

Dengan bantuan keahlian dan investasi dari Inggris, Indonesia tengah mempercepat transisi dari batubara ke energi bersih.

“Indonesia dapat berperan utama dalam transisi energi bersih di Asia Tenggara. Dengan bantuan keahlian dan investasi Inggris, Indonesia tengah mempercepat transisinya dari batu bara ke listrik bersih. Serta bekerja keras dalam mencapai net zero pada tahun 2060 atau lebih cepat,” ujar Stuart.

Stuart juga menyampaikan, Program MENTARI dilaksanakan untuk membantu Indonesia mewujudkan potensi energi terbarukan.

“Hari ini, saya dengan senang hati mengumumkan perpanjangan Kemitraan Energi Rendah Karbon MENTARI UK-Indonesia. Program ini bekerja sama dengan mitra-mitra kami di Indonesia untuk mempercepat investasi energi terbarukan,” terangnya.

Waktu pelaksanaan Program MENTARI telah dilakukan addendum penambahan 3 tahun. Dari semula 2020-2024 menjadi 2020-2027. Serta penambahan Dewan Pengarah Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) ESDM. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life