Home » Indonesia Jadi Pemain Kunci Global Industri Hilirisasi

Indonesia Jadi Pemain Kunci Global Industri Hilirisasi

by Lala Lala
2 minutes read
Airlangga Hartarto

ESENSI.TV -

Indonesia menjadi pemain kunci global bagi industri hilirisasi berbasis komoditas. Optimisme keluar dari resesi, mendorong pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Apalagi dengan melihat perkembangan kondisi perekonomian global terkini.

“Merujuk data BPS, sektor manufaktur berkontribusi paling besar terhadap PDB dan di triwulan III-2022 mencapai 16,1%. Indeks Kepercayaan Industri di Kementerian Perindustrian sebesar 51,54. Sedangkan PMI sudah merilis di angka 51,3 pada Januari 2023,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, di Jakarta, Jumat (3/2/2023).

Menurut dia, sejumlah indikator perekonomian global diperkirakan tidak akan memberikan tekanan lebih dalam kepada pertumbuhan ekonomi global. Bahkan IMF juga telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi gobal 2023 dari 2,7% menjadi 2,9% .

Karenanya, pemerintah tetap antisipatif dan menyiapkan berbagai kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sejumlah sektor akan dikuatkan dan diharapkan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di tahun 2023. Diantaranya sektor industri.

Penguatan Konsumsi Domestik

Upaya memperkuat konsumsi domestik dalam jangka pendek, akan mendorong permintaan dari sektor industri. Khususnya dengan mendorong penggunaan produk dalam negeri.

Pada jangka menengah panjang, pemerintah melanjutkan transformasi ekonomi untuk meningkatkan daya saing. Juga meningkatkan investasi, mendorong produktivitas SDM, dan menyerap tenaga kerja melalui implementasi Undang-Undang Cipta Kerja.

Berbekal potensi sumber daya alam yang tinggi, pemerintah juga bertekad menjadi Global Key Player industri hilirisasi berbasis komoditas.

Industri Hilirisasi Komoditas

Pemerintah memfokuskan industri hilirisasi komoditas menjadi 3 kelompok. Pertama, industri berbasis agro seperti industri oleokimia. Kedua, industri berbasis bahan tambang mineral seperti industri smelter mineral dan logam. Ketiga, industri berbasis migas dan batubara seperti proyek coal to methanol.

“Pemerintah juga terus mendorong potensi sumber daya alam. Sebagai contoh, Indonesia mempunyai cadangan nikel terbesar di dunia. Dan sesuai arahan Bapak Presiden, agar ekspor bahan mentah terus dikurangi dan hilirisasi terus ditingkatkan,” kata Menko Airlangga.

Baca Juga  Pemerintah Siap Luncurkan Kartu Prakerja 2023

Pemerintah juga tengah gencar menggalakkan hilirisasi komoditas berbasis mineral dan logam unggulan seperti bauksit, timah, dan nikel.

Potensi Ekonomi Besar

Pemurnian dan pengolahan bauksit menjadi produk akhir aluminium ditargetkan dapat meningkatkan pendapatan nasional dari Rp21 triliun menjadi Rp62 triliun.

Hilirisasi logam timah juga diharapkan dapat menghasilkan logam tanah jarang (rare earth). Kondisi ini merupakan komponen kritikal berbagai teknologi modern masa kini.

Pembangunan Smelter

Hilirisasi fase awal sektor nikel berhasil dengan tumbuhnya smelter pirometalurgi. Smelter ini memproduksi feronikel dan stainless steel. Berikutnya, fase kedua dilaksanakan dengan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi baterai electric vehicle.

“Upaya hilirisasi tentu terus didorong untuk menambah nilai tambah industri,” terang Menko Airlangga.

Pemerintah, kata dia, juga menyediakan beberapa hal. Pertama, penyediaan infrastruktur industri. Kedua, penciptaan lingkungan usaha industri yang kondusif. Ketiga, menerbitkan insentif fiskal.

“Hal terakhir tentu juga mendorong agar SDM-nya bisa mengikuti perkembangan teknologi,” tutup Menko Airlangga.

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life