Home » Industri Pengolahan Sumbang Penerimaan Pajak Tertinggi di Semester I-2023

Industri Pengolahan Sumbang Penerimaan Pajak Tertinggi di Semester I-2023

by Junita Ariani
2 minutes read
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, industri pengolahan masih menjadi penyumbang terbesar penerimaan pajak di antara sektor-sektor lainnya.

ESENSI.TV - JAKARTA

Pada Semester I atau Januari-Juni 2023, industri pengolahan berkontribusi sebesar 27,4% terhadap total penerimaan pajak yang mencapai Rp970,20 triliun.

Seperti yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, penerimaan pajak dari sektor industri pengolahan sedang mengalami tren menurun.

“Namun demikian, indikator-indikator masih menunjukkan bahwa kinerja sektor industri tetap produktif. Inilah yang terus kita jaga,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemeneperin), Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Indikator tersebut lanjut Febri, adalah Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur dan Indeks Kepercayaan Industri (IKI).

Di antara lebih dari 40 negara di dunia yang disurvei oleh S&P Global, sekitar 61,9% di antaranya mengalami kontraksi yang ditunjukkan oleh PMI di bawah 50.

“Sedangkan Indonesia selama 22 bulan berturut-turut atau hampir dua tahun terus berada di fase ekpansif. Dengan nilai PMI manufaktur di atas 50,” ujarnya.

Dijelaskannya, kondisi PMI manufaktur dunia pada Januari-Agustus 2022 berada pada posisi ekspansi. Namun kontraktif dengan rata-rata di angka 49 pada September 2022-Juni 2023.

“Begitu pun PMI manufaktur Indonesia dan ASEAN masih lebih baik dibandingkan PMI manufaktur dunia, dengan rata-rata di atas 50,” jelasnya.

Berdasarkan laporan S&P Global, ekspansi sektor industri manufaktur Indonesia yang cukup tinggi, didorong oleh peningkatan pada permintaan baru.

Ini mengakibatkan kenaikan produksi, yang juga turut berdampak pada bertambahnya jumlah tenaga kerja.

Investasi Ciptakan Banyak Lapangan Kerja Baru

Indikator ini juga sejalan dengan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang dirilis oleh Kemenperin. Pada Juni 2023, IKI mencapai 53,93 atau meningkat 3,03 poin dibandingkan Mei 2023. Nilai tersebut didorong oleh meningkatnya IKI di 21 subsektor industri.

Baca Juga  Menkeu Laporkan Kinerja APBN di Semester I Tetap Solid, Total Pendapatan Rp1.407,9 Triliun

“Mayoritas pelaku industri menyatakan bahwa kondisi usaha secara umum mengalami peningkatan dan memiliki pandangan positif terhadap kondisi usaha enam bulan ke depan,” ujarnya.

Kinerja sektor industri pengolahan nonmigas juga terlihat dari utilisasi yang berada di sekitar 70% pada Januari-Juni 2023. Hal ini menunjukkan tingkat produksi industri yang relatif stabil.

Lebih tinggi dibandingkan tahun 2021-2022 dan beranjak kembali menuju ke kondisi sebelum pandemi di angka 76%.

Febri mengatakan, investasi di sektor industri manufaktur pada Semester I-2023 mencapai Rp270,3 triliun. Naik sekitar 17% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Peningkatan investasi memberikan dampak positif terhadap hilirisasi di sektor industri. Dengan meningkatnya jumlah proyek industri di berbagai lokasi di tanah air.

Kondisi investasi sektor industri pengolahan nonmigas beberapa tahun ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini menunjukan investor optimis dan percaya pada kondisi sektor industri di Indonesia.

Meningkatnya investasi juga menciptakan semakin banyak lapangan kerja baru yang berdampak positif kepada kesejahteraan masyarakat.

Pada Agustus 2022, tenaga kerja di sektor industri tercatat sebanyak 19,11 juta orang atau mencakup 14,13% dari total keseluruhan tenaga kerja.

Jumlah tersebut melampaui angka tenaga kerja sektor industri sebelum pandemi Covid-19 (18,87 juta orang di tahun 2019).

“Sektor industri juga memberikan multiplier effect pada penerimaan negara, dengan meningkatnya pajak perorangan dari para pekerja industri,” pungkas Febri. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life