Home » Industri Semen Indonesia Harus Mampu Bersaing dan Jawab Isu Penting

Industri Semen Indonesia Harus Mampu Bersaing dan Jawab Isu Penting

by Junita Ariani
2 minutes read
semen

ESENSI.TV - JAKARTA

Industri semen Indonesia harus mampu bersaing di pasar global dan mampu menjawab dua isu penting, yaitu isu keberlanjutan dan lingkungan.

Untuk isu lingkungan, anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak, antara lain jejak emisi yang dihasilkan dari proses produksi semen.

“Baik emisi dari penggunaan bahan bakar saat pengolahan maupun emisi debu yang terbuang ke udara,” ujar Amin.

Selain itu, kata dia, industri semen juga dituntut untuk mampu mengelola lahan tambang. Di mana mereka mengambil bahan baku semen, terutama dari sisi ekologis. Seperti keberlanjutan air tanah di kawasan tambang maupun penghijauan kembali lahan bekas tambang.

Amin mengapresiasi sejumlah inovasi dan teknologi yang dikembangkan PT Semen Indonesia (SIG),  dulu bernama Semen Gresik dalam menjawab isu keberlanjutan dan lingkungan.

SIG berinovasi memproduksi semen ramah lingkungan rendah jejak emisi guna mendukung target mencapai net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang.

“SIG harus terus berinovasi menjawab tantangan ke depan yang semakin kompleks,” kata Amin dalam keterangan persnya dikutip, Sabtu (25/3/2023), di Jakarta.

Berbagai inisiatif yang dilakukan SIG, menurut dia, antara lain penggunaan energi baru terbarukan (EBT). Seperti panel surya dan energi biomassa dari limbah industri kayu dan perkebunan.

SIG juga diminta meningkatkan dan memperluas sejumlah inisiatif keberlanjutan. Seperti pengurangan konsumsi air tanah, pengelolaan limbah dan sampah untuk diubah menjadi energi alternatif.

Kemudian, pengurangan emisi konvensional dan CO2. SIG juga harus memperluas program konservasi sumber daya alam dengan melibatkan masyarakat sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Program-program semacam itu, bukan hanya bisa menjawab isu lingkungan dan keberlanjutan. Namun juga menjadi syarat penting agar Semen Indonesia bisa masuk ke pasar Eropa, Amerika, dan China,” kata Politisi Fraksi PKS itu.

Baca Juga  IHSG Dibuka di Teritori Positif Selasa 21 Februari, Ini 4 Saham Rekomendasi Analis

Pasar Ekspor

Dikatakannya, pasar ekspor menjadi penting mengingat penyerapan semen di dalam negeri baru 50 persen dari total kapasitas produksi terpasang.

Saat ini total produksi nasional mencapai 120 juta ton per tahun, sedangkan konsumsi semen dalam negeri baru mencapai 60 juta ton per tahun.

“Dari total 120 juta ton tersebut, tahun 2022 lalu Semen Indonesia memproduksi 56,2 juta ton atau hampir separuhnya,” ujar Amin.

Khusus untuk daerah Jember dan sekitarnya, Amin menyoroti munculnya produk semen milik asing merk ‘Singa Merah’.

Produsen semen tersebut sangat massif memasarkan produknya ke masyarakat. Dan masyarakat banyak yang beralih mengonsumsi produk tersebut karena harganya relatif lebih murah.

“Ini menjadi tantangan bagi industri semen nasional di tengah kelebihan pasokan semen hingga 100 persen dari serapan pasar domestik saat ini,” ungkapnya.

Pembangunan infrastruktur, lanjut Amin, tak hanya soal konstruksi. Namun bagaimana sebuah konstruksi dapat bertahan dan bernilai tinggi dalam jangka panjang.

Selain itu, produk semen harus bersifat ramah lingkungan untuk mengurangi dampak pemanasan global.

Amin pun mengapresiasi sejumlah inovasi produk ramah lingkungan yang dihasilkan PT SIG. Di antaranya produk beton yang ramah lingkungan seperti ThruCrete (beton berpori). LocooCrete (beton rendah emisi karbon), dan DekoCrete (beton dekoratif).

Dengan menggunakan semen ramah lingkungan pada revitalisasi trotoar dan area perkerasan lainnya. SIG juga memiliki produk semen curah non-OPC (ordinary Portland cement) dan semen Hidraulis yang ramah lingkungan karena rendah emisi karbon.

“Saya berharap BUMN Semen mampu terus memproduksi produk berkualitas tinggi agar konstruksi dan properti yang dibangun negara dan rakyat bertahan lama atau awet. Ini bagian dari upaya penghematan nasional,” pungkas Amin. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life