Home » Inflasi Februari 5,47% YoY, Lebih Tinggi Dari Januari

Inflasi Februari 5,47% YoY, Lebih Tinggi Dari Januari

Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok Masih Berlanjut

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Ilustrasi inflasi. Foto: Ist

ESENSI.TV - JAKARTA

Inflasi selama Februari 2023 mencapai 5,47 persen dari bulan yang sama tahun lalu (year on year/yoy) atau lebih tinggi dari inflasi Januari 2023.

Angka ini sesuai dengan prediksi ekonom yang memperkirakan kenaikan harga masih berlanjut di bulan ke dua tahun ini.

Kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok masih signifikan meningkatkan inflasi dibandingkan Februari, sehingga lebih tinggi dibandingkan inflasi Januari yang mencapai 5,28 persen yoy.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.

Kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,23 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,18 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik  dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,43 persen.

“Sedangkan, harga perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,02 persen, kesehatan sebesar 2,94 persen, serta biaya transportasi sebesar 13,59 persen,” jelasnya, dalam temu pers di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Harga rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 2,60 persen, kebutuhan pendidikan sebesar 2,76 persen, kemudian harga penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,08 persen.

Sementara itu, harga perawatan pribadi dan jasa lainnya naik sebesar 5,63 persen. Di sisi lain, ada juga harga kebutuhan yang turun, yaitu informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,20 persen.

Lebih jauh, dia menjelaskan tingkat inflasi month to month (m-to-m) Februari 2023 sebesar 0,16 persen dan kenaikan IHK year to date (y-to-d) Februari 2023 sebesar 0,50 persen.

“Tingkat inflasi yoy komponen inti Februari 2023 sebesar inflasi yoy sebesar 3,09 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,13 persen dan inflasi y-to-d sebesar 0,47 persen,” jelasnya.

Baca Juga  Produk China, Jepang dan Thailand Masih Banjiri Pasar Indonesia

Berdasarkan wilayah, Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,16. Inflasi yoy tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 7,88 persen dengan IHK sebesar 120,04 dan terendah terjadi di Waingapu sebesar 3,57 persen dengan IHK sebesar 112,74.

Inflasi Februari Diprediksi 5,51%

Sebelumya, ekonom memprediksi Inflasi Februari 2023 diperkirakan masih akan naik ke posisi 5,51 persen dibandingkan bulan yang sama tahun 2022 (yoy).

Perubahan indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi Februari diprediksi masih di atas Januari yang berada di level 5,1 persen year on year (yoy).

“Kami memprediksi selama Februari 2023, inflasi tahunan naik menjadi 5,51 persen yoy dari posisi 5,28 persen yoy selama Januari 2023,” jelas Arga Samudro, Ekonom Senior Samuel Sekuritas Indonesia, Selasa (28/2/2023).

Untuk inflasi Februari 2023 dibandingkan dengan Januari 2023 atau month on month (mom), jelasnya, diperkirakan melambat ke posisi 0,20 persen.

Pertumbuhan IHK bulanan melanjutkan perlambatan yang sudah terhadi pada bulan sebelumnya. Selama Januari 2023, inflasi bulanan di level 0,34 persen.

“Meski ada kenaikan inflasi tahunan, perubahan harga kebutuhan pokok masyarakat masih dalam kendali Bank Indonesia,” tambah Arga Samudro.

Dengan kondisi ini, dia mengatakan bank sentral diperkirakan masih akan memiliki cukup ruang untuk menahan kenaikan suku bunga acuan dan mempertahankannya di posisi 5,75 persen.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life