Ekonomi

Inflasi Januari 2023 Mencapai 5,28 persen

Inflasi Januari 2023 mencapai 5,28 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Sementara itu, Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,98.

“Inflasi Januari 2023 mencapai 5,28 persen (yoy). Dan inflasi tertinggi di Kotabaru sebesar 7,78 persen dengan IHK sebesar 119,97,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono, di Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Inflasi terendah terjadi di Sorong sebesar 3,23 persen dengan IHK sebesar 112,02. Hal itu terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.

Kelompok Pengeluaran

Pertama, kelompok makanan, minuman dan tembakau 5,82 persen. Kedua, kelompok pakaian dan alas kaki 1,07 persen.

Ketiga, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 3,62 persen.

Keempat, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 4,28 persen.

Kelima, kelompok kesehatan 3,04 persen. Keenam, kelompok transportasi sebesar 13,91 persen. Ketujuh, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 2,87 persen.

Kedelapan, kelompok pendidikan 2,80 persen. Kesembilan, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 4,46 persen. Kesepuluh, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 6,15 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,22 persen.

Inflasi Bulanan

Tingkat inflasi Januari 2023 secara month to month (mo) 0,34 persen. Sementara tingkat inflasi year to date (ytd) Januari 2023 sebesar 0,34 persen.

Tingkat inflasi komponen inti Januari 2023 (yoy) sebesar 3,27 persen. Inflasi 0,33 persen mom, dan 0,33 persen (ytd).

Kenaikan Harga Bahan Pokok

Dikonfirmasi terpisah, Pengamat Ekonomi Sosial dari Universitas Indonesia, Sri Handiman mengatakan, inflasi menunjukkan terjadinya kenaikan harga. Termasuk harga-harga bahan pokok yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.

“Masyarakat sangat berharap adanya keberpihak pemerintah terhadap pemenuhan kebutuhan bahan pokok. Seperti ketercukupan pasokan minyak goreng subsidi dan bahan pokok lainnya. Saat ini, harga beras, telur, gula, dan beberapa komoditas lainnya, mulai menunjukkan peningkatan,” terang dia.

Menurut dia, inflasi yang tinggi sangat mungkin didorong oleh faktor distribusi yang membutuhkan biaya lebih besar. Karenanya, kehadiran pemerintah melalui subsidi akan sangat berpengaruh menjaga daya beli masyarakat.

Editor: Raja H. Napitupulu

Lala Lala

Recent Posts

Pascabanjir Lahar, NaCl 3 Ton Disebar di Langit Kota Padang Sumbar

BADAN Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) kembali menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Sumatra…

1 hour ago

Ribuan Orang Aksi Bela Palestina di Titik Nol Kilometer Yogyakarta

RIBUAN orang dari berbagai elemen seperti Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama…

2 hours ago

Pesawat Jatuh di BSD City Tangerang, Tiga Meninggal

PESAWAT dengan kode PK-IFP jatuh di Lapangan Sunburst BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5)…

4 hours ago

CEO SpaceX Lakukan Uji Coba Starlink di Denpasar

CEO SpaceX Elon Musk melakukan proses uji coba layanan internet Starlink di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod, Denpasar, Bali. "Ini (Starlink) untuk…

4 hours ago

Gas Giant Tata Surya Kita, Inilah Fakta Menarik Jupiter

Jupiter, planet terbesar di Tata Surya, penuh dengan fakta-fakta menarik yang menunjukkan kehebatannya. Dengan diameter…

4 hours ago

Merkurius, Seperti Apa Planet Terdekat Matahari?

Merkurius, planet terdekat dengan Matahari, adalah dunia yang penuh dengan fakta menarik dan misteri yang…

6 hours ago