Keberadan pohon mampu menghasilkan oksigen dan menyerap karbon yang bersifat racun bagi manusia. Pohon Trembesi adalah salah satunya.
Pada tahun 2008-2009 seorang dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor yang bernama Endes N Dahlan, pernah melakukan penelitian mengenai jenis-jenis pohon apa saja yang mampu melakukan penyerapan energi karbon dengan baik.
Menurut penelitiannya, pohon trembesi atau pohon yang memiliki nama latin Samanea saman mampu menyerap sebanyak 28,4 ribu kg karbon setiap tahunnya.
Selain, Trembesi masih banyak jenis pohon yang rupanya mampu melakukan penyerapan karbon dengan baik.
Tidak heran ya, kota-kota besar seperti Singapura telah merancang kotanya sejak dulu dengan menanam Pohon Trembesi di taman kota maupun pinggir jalan.
Selain suasana sejuk dan nyaman, ternyata manfaat si trembesi ini luar biasa untuk menyerap karbon.
Apa jadinya kalau tidak ada pohon di sekitar kita? Tentunya lingkungan kita terasa kering dan gersang .
Pohon adalah tanaman berkayu berusia tahunan yang menghasilkan oksigen.
Pohon merupakan fondasi dalam merawat ekosistem sekaligus menopang berbagai sendi kehidupan di bumi.
Dengan adanya pohon berperan penting dalam keberlangsungan makhluk hidup. Tanpa pohon, kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi menjadi terganggu.
Manfaat pohon bagi manusia dan makhluk hidup lainnya sangat banyak. Maka itu, penting menjaga kelestarian pohon yang ada di sekitar kita.
Penebangan pohon bisa menyebabkan panas bumi meningkat, jumlah pasokan oksigen berkurang dan tingkat polusi udara meningkat.
Tidak hanya itu, jumlah air yang ada dalam tanah juga berkurang.
Menurut penelitian, hutan mampu membuat lebih banyak air yang terserap ke dalam tanah sebanyak 60-80 persen.
Dengan kemampuan ini, keberadaan pohon dapat meningkatkan cadangan air tanah.
Pohon yang ada di hutan menyimpan air yang besar dan akan mengalir menuruni bukit, kemudian mengalir di sepanjang sungai.
Pohon Menahan Erosi Tanah
Selain dapat menahan laju air, akar pohon berfungsi sebagai erosi tanah.
Air hujan yang langsung jatuh ke tanah dapat menyebabkan lapisan tanah bagian atas yang berhumus dan subur menjadi tergerus, sehingga mengakibatkan menurunnya kesuburan tanah.
Bila permukaan tanah banyak ditanami pohon, saat hujan turun, butir-butir airnya tidak langsung menimpa permukaan tanah.
Namun, ditahan oleh daun, ranting, dan batang pohon, sehingga mengurangi gaya gerus air terhadap tanah.
Peningkatan emisi karbon kian menjadi masalah yang semakin menyita perhatian setiap negara untuk segera dibenahi.
Dalam hal pengurangan emisi karbon, selain melakukan beberapa aksi nyata untuk mengurangi emisi, tentu pohon dan hutan juga memiliki andil.
Berikut empat jenis pohon yang mampu menyerap karbon dengan baik:
1. Trembesi (Samanea Saman)
Pohon trembesi atau pohon yang memiliki nama latin Samanea saman itu mampu menyerap sebanyak 28,4 ribu kg karbon setiap tahunnya.
Selain, Trembesi masih banyak jenis pohon yang rupanya mampu melakukan penyerapan karbon dengan baik.
2. Cassia (Cassia SP)
Selain trembesi, pohon cassia yang punya nama latin (Cassia SP) juga ternyata memiliki penyerapan karbon yang baik.
Pohon yang termasuk memiliki bunga ini rupanya mampu menyerap sebanyak 5.295 ribu kilogram karbon setiap tahunnya.
3. Kenanga (Canangium Odoratum)’
Pohon yang juga memiliki bunga nan cantik ini rupanya juga mampu menjadi salah satu penyerap karbon yang baik.
Dalam waktu satu tahun, pohon kenanga diklaim mampu menyerap sebanyak 765 kg karbon.
4. Pingku (Dyxoxylum Excelsum)
Tanaman pingku memang sedikit terdengar asing di telinga. Pohon ini berbentuk menyerupai payung dan umumnya tumbuh di daerah bali dengan nama majegau.
Pingku sudah mulai menjadi tumbuhan yang langka dan cenderung tumbuh di daerah yang tinggi.
Tumbuhan besar yang sering disebut majegau ini dapat menyerap sebanyak 720,49 kg karbon setiap tahunnya.*
Email: darmailawati@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang
#beritaviral
#beritaterkini