Home » Ini 10 Motif Batik yang Paling Populer di Indonesia

Ini 10 Motif Batik yang Paling Populer di Indonesia

by Erna Sari Ulina Girsang
3 minutes read
Batik adalah warisan budaya Indonesia. Foto: Krajan Batik

ESENSI.TV - JAKARTA

Indonesia memperingati Hari Batik Nasional setiap tanggal 2 Oktober. Batik menjadi ciri khas bangsa dan telah diakui UNESCO sebagai warisan tak benda Indonesia sejak tahun 2009.

Predikat ini tentu beralasan karena Indonesia sangat kaya dengan beragam kain batik, termasuk motifnya.

Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas motif batik. Bahkan karena khasnya, dari motif-motif  itu bisa dikenali dari mana motif batik itu berasal.

Berikut ini adalah 10 motif batik paling populer beberapa daerah yang diolah dari berbagai sumber, seperti dilansir dari laman resmi Pemerintah Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

1. Motif Batik Tujuh Rupa (Pekalongan)

<yoastmark class=

Motif batik tujuh rupa dari Pekalongan ini sangat kental dengan nuansa alam. Pada umumnya, batik Pekalongan menampilkan bentuk motif bergambar hewan atau tumbuhan.

Campuran motif ini diambil dari berbagai campuran kebudayaan lokal dan etnis cina. Pasalnya, dulu Pekalongan adalah tempat transit para pedagang dari berbagai negara.

Sehingga, akulturasi budaya itulah yang membuat batik Pekalongan sangat khas dengan alam, khususnya motif jlamprang, motif buketan, motif terang bulan, motif semen, motif pisan bali dan motif lung-lungan.

2. Motif Batik Sogan (Solo)

<yoastmark class=

Motif batik Sogan sudah ada sejak zaman nenek moyang orang Jawa beberapa abad lalu.

Batik ini, didominasi oleh warna cokelat muda dan memiliko motif yang khas seperti, bunga dengan aksen titik-titk atau lengkungan garis.

Dulunya, batik ini dipakai raja-raja di Jawa khususnya keraton kesultanan Solo. Namun, sekarang dapat dipakai oleh siapa saja, baik warga keraton maupun orang biasa.

3. Motif Batik Gentongan (Madura)

<yoastmark class=

Motif Gentongan berbeda dengan batik lainnya. Batik asal madura ini menggunakan motif abstrak sederhana, tanaman atau kombinasi keduanya.

Warna batik Gentongan biasanya mengambil warna terang seperti merah, kuning, hijau, atau ungu.

Batik Gentongan sendiri diambil dari gentong, yakni gerabah yang dipakai sebagai wadah untuk mencelup kain batik pada cairan warna.

4. Motif Batik Mega Mendung (Cirebon)

<yoastmark class=

Untuk motif batik Mega Mendung cukup sederhana namun memberi kesan mewah.

Desain mendung di langit mega yang berwarna cerah inilah yang membuat batik Mega Mendung sangat cocok dipakai orang tua maupun anak muda, baik perempuan maupun laki-laki.

5. Motif Batik Kraton (Yogyakarta)

<yoastmark class=

Motif batik Keraton berasal dari kebudayaan jawa yang kental dengan sistem kekratonan dan kesultanannya. Batik keraton ini melambangkan kearifan, kebijaksanaan, dan juga kharisma raja-raja jawa.

Dulunya, batik asal Yogya ini hanya boleh dipakai warga keraton saja, namun sekarang sudah umum dipakai siapa saja.

Ciri motif batik Keraton adalah motif bunga yang simetris atau saya burung yang dikenal sebagai motif sawat lar. Motif ini bisa dibilang paling banyak dipakai baik oleh orang Indonesia maupun orang luar negeri.

Baca Juga  Kisah Si Celana Panjang, Siap Dikenakan untuk Acara Resmi hingga Santai

6. Motif Batik Simbut (Banten)

<yoastmark class=

Jika diperhatikan, motif batik Simbut berbentuk daun yang menyeruai daun talas dan merupakan motif yang paling sederhana, hanya menyusun dan merapikan satu jenis motif saja.

Motif Simbut berasal dari suku Badui pedalaman di Sunda yang kental dengan peradaban lama.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, para penduduk badui yang menerima modernitas mengembangkan batik ini di daerah pesisir Banten. Sehngga batik motif Simbut dikenal juga dengan batik Banten.

7. Motif Parang (Pulau Jawa)

Motif Parang (Pulau Jawa)

Motif Parang (Pulau Jawa)

Parang berasal dari kata pereng atau miring. Bentuk motifnya berbentuk seperti huruf “S” miring berombak memanjang.Motif Parang ini tersebar di seluruh Jawa, mulai dari Jawa Tegah, Jogjakarta dan Jawa Barat.

Biasanya, perbedaannya hanya terletak pada aksen dari batik Motif parang tersebut.

Misalkan, di Jogja ada motif Parang Rusak dan Parang Barong, di Jawa Tengah ada Parang Slobog, serta di Jawa Barat ada Parang Klisik.

8. Motif Kawung (Jawa Tengah)

<yoastmark class=

Motif batik ini terinspirasi buah kolang kaling. Bentuk kolang kaling yang lonjong tersebut disusun empat sisi membentuk lingkaran.

Motif Kuwung sering diidentikan dengan motif sepuluh sen kuno, karena bentuknya yang bulat dengan lubang ditengahnya. Motif ini berasal dan berkembang di Jawa Tengah dan Jogjakarta.

Biasanya motifnya sama, hanya bedanya pada hiasan atau aksennya saja. Batik ini juga termasuk motif batik Indonesia yang paling banyak dipakai.

9. Motif Pring Sedapur (Magetan)

<yoastmark class=

Kemudian, motif batik Pring Sedapur memiliki ciri khas yang simpel namun elegan. Desain yang dipakai adalah motif bambu, sehingga sering juga disebut sebagai batik Pring.

Batik ini tidak hanya indah dalam kesederhanaan motifnya, tetapi memiliki filosofi yang sederhana pula. Dimana bambu memberikan makna ketentraman, keteduhan dan kerukunan.

Selain itu, bambu/pring juga mempunyai filosofi mendalam bagi orang Jawa, yakni apa saja dalam diri kita haruslah memberikan manfaat bagi orang lain, sejak lahir sampai mati.

10. Motif Geblek Renteng (Kulon Progo)

Motif Geblek Renteng (Kulon Progo)

Motif Geblek Renteng (Kulon Progo)

Batik geblek renteng merupakan motif batik yang menyerupai bentuk makanan khas Kulon Progo.

Bentuknya berupa pola angka delapan. Geblek makanan olahan dari singkong dan merupakan satu makanan khas yang menjadi identitas Kulon Progo, sementara renteng berarti rentengan atau ikatan satu sama lain saat digoreng.

Motif geblek renteng adalah motif batik dari hasil lomba desain batik khas Kulonprogo yang diadakan tahun 2012 lalu.

Saat ini motif ini semakin popular setelah pada hari-hari tertentu seluruh pegawai di Pemkab Kulon Progo dan siswa sekolah diwajibkan untuk memakainya.

Dampaknya perajin batik di sentra batik Kecamatan Lendah omzetnya naik cukup signifikan.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

#beritaterkini
#beritaviral

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life