Home » Ini 6 Tips Travelling Untuk Difabel

Ini 6 Tips Travelling Untuk Difabel

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
difabel

ESENSI.TV - JAKARTA

Keterbatasan fisik tidak membatasi Hellen Keller untuk menjadi penulis buku dan motivator yang sangat menginspirasi di abad ke-18. Difabel bukan menjadi penghalang untuk bisa travelling, mengelilingi dunia dan mendapatkan petualangan sendiri.

“Hidup adalah sebuah petualangan hebat atau tidak sama sekali”

Ini adalah salah satu dari puluhan kalimat motivasi yang sering disampaikan oleh Hellen Keller sebagai aktivis kemanusiaan asal Amerika Serikat dan penulis buku Story of My Life dan The World I Live.

Tantangan bagi difabel untuk dapat melakukan travelling cukup besar, terutama minimnya fasilitas umum yang sesuai dengan kebutuhan difabel. Kota-kota yang telah menyesuaikan pembangunan untuk kebutuhan difabel masih didominasi oleh negara-negara maju.

Kementerian Pariwisata dan Kreatif Indonesia memberikan beberapa tips travelling bagi difabel yang ingin berwisata dengan mudah, aman, serta nyaman, seperti dilansir dari situs resminya.

Enam Tips Travelling Untuk Difabel

1. Persiapan Matang untuk Perjalanan

Tips travelling untuk difabel yang pertama adalah rencanakan perjalanan sejak dini. Kita akan dapat lebih leluasa menentukan semuanya. Salah satunya, fasilitas-fasilitas yang akan mendukung saat berlibur nanti. Mulai dari penginapan, kegiatan yang akan kita lakukan, transportasi yang ramah difabel, dan lain sebagainya. Hal tersebut tentunya memerlukan riset yang cukup mendalam dan memakan waktu, demi keamanan dan kenyamanan ketika berlibur.

2. Konsultasi Dengan Dokter

Sangat penting bagi difabel untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum berwisata atau bepergian jauh sementara waktu. Dokter akan memberikan pandangannya sesuai ketentuan medis mengenai kesehatan tubuh, atau bahkan memberikan vitamin/obat jika dibutuhkan. Perlu dipastikan juga kita memiliki asuransi kesehatan yang memadai demi keamanan selama travelling.

3. Memastikan Keamanan Transportasi

Keamanan transportasi harus dipastikan, mengingat hal ini menjadi tantangan lain yang dihadapi para difabel ketika travelling. Terutama apabila kondisi medis yang mengharuskan menggunakan alat bantu jalan berupa kruk, kursi roda, dan sejenisnya. Oleh arena itu, sebelum berangkat pastikan sudah mempersiapkan transportasi perjalanan yang memenuhi syarat kebutuhan khusus.

Baca Juga  Kemenag akan Luncurkan Video Alkitab Bahasa Isyarat untuk Difabel

4. Bila Perlu, Gunakan Jasa Agen Perjalanan Khusus

Berlibur seorang diri memang selalu menyenangkan. Namun, berisiko bagi para difabel untuk berlibur ke tempat-tempat baru. Untuk itu, ada baiknya menggunakan jasa travel agent yang telah berpengalaman mendampingi penyandang difabel agar bisa memaksimalkan relaksasi selama berwisata.

5. Membawa Kebutuhan Darurat

Para difabel biasanya memiliki kartu khusus berisi informasi tentang data diri, kondisi medis yang dialami, dan nomor kontak darurat. Jika tidak mendapatkannya dari rumah sakit, kita bisa membuatnya sendiri dan simpanlah kartu informasi ini di tempat yang mudah ditemukan, seperti dompet.

6. Terus Menjalin Kontak dengan Orang Terdekat

Travelling bisa jadi berisiko bagi difabel jika tidak memberi tahu orang-orang terdekat. Memberikan kabar akan membuat orang terdekat kita tahu di mana posisi terbaru kita. Selain itu, hal ini juga menjadi antisipasi apabila ada hal-hal yang tak diinginkan terjadi.

Perlu diingat, jangan memaksakan berwisata jika tidak memiliki cukup waktu, atau memaksakan diri ketika kondisi tubuh tidak menjamin. Persiapan yang matang adalah kunci travelling yang aman.

 

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

ernasariulinagirsang@esensi.tv

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life