Israel Janji Bakal Permudah Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza Melalui Kerem, Shalom dan Rafah

Ilustrasi suasana ruang Dewan Keamanan PBB ketika para anggota bertemu mengenai perlindungan warga sipil dalam konflik bersenjata. Foto: PBB

Wakil Perwakilan Tetap Israel di PBB Brett Jonathan Miller mengatakan delegasinya berkomitmen untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan di Gaza. Selain itu, juga memudahkan masuknya bantuan di penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah. Dengan pembukaan lebih lanjut penyeberangan perbatasan juga sedang dalam pembahasan.

Brett Jonathan Miller, Wakil Perwakilan Tetap Israel, berpidato di pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang perlindungan warga sipil dalam konflik bersenjata.

Memang benar, tidak ada batasan jumlah bantuan yang dapat dikirim ke penduduk Gaza. Seraya mencatat bahwa sebagian besar permintaan bantuan disetujui.

“Inilah faktanya; tidak ada yang bisa mengklaim sebaliknya,” katanya, seraya menambahkan bahwa 20 toko roti di Gaza kini memproduksi lebih dari dua juta roti pita setiap hari, seperti dilansir dari laman resmi PBB, Rabu (28/2/2024).

Klaim yang dibuat sebaliknya di dalam Dewan hanyalah upaya untuk menyebarkan kebohongan Hamas dan mengalihkan perhatian dari ketidakmampuan mendistribusikan bantuan secara efisien, lanjutnya.

Israel tidak menahan truk yang menunggu di perbatasan, katanya, seraya menambahkan bahwa, jelas sekali, keterlambatan pengiriman bantuan adalah kesalahan PBB.

Dalam konteks ini, ia mengatakan masalah pengalihan bantuan di Gaza tidak bisa diabaikan.

Israel akan terus menuntut pembebasan semua sandera, katanya, seraya menyerukan kepada Dewan Keamanan untuk melakukan segala daya untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraan mereka.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Addinda Zen

Erna Sari Ulina Girsang