Home » Istri Tak Tertolong Saat Melahirkan, Pria di Sumsel: Itu Anak Pertama Kami

Istri Tak Tertolong Saat Melahirkan, Pria di Sumsel: Itu Anak Pertama Kami

by Administrator Esensi
2 minutes read
moment terakhir bersama istri tercinta

ESENSI.TV - JAKARTA

Baru – baru ini seorang pria di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, bernama Lika Santosa meluapkan kekesalannya ke Puskesmas Pauh dengan menuliskan unggahan di Facebook. Ia kecewa dengan pelayanan Puskesmas yang disebutnya tak menangani istrinya saat hendak melahirkan.

Unggahan Lika Santosa itu pun viral di media sosial. Ia curhat soal sang istri yang sudah hendak melahirkan bahkan pecah ketuban tapi tak dilayani sigap oleh petugas bidan dan perawat puskesmas.

“Masuk Puskesmas Pauh jam 10 lewat. Jam 1 setengah (01.30) lewat istri awak pecah air ketuban, sampai jam 2 jugo belum melahirkan,” tulisnya di akun media sosialnya.

Ditinggal Tidur Bidan Puskesmas

Bahkan katanya, sang istri yang sedang berjuang untuk melahirkan anak mereka itu pun sempat ditinggal tidur oleh bidan dan perawat hingga ia menggedokr-gedor ruangan petugas.

Hingga pukul 05.00 WIB, baru ada tindakan pada istrinya dan dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Bunda Lubuklinggau. Namun, sang istri dan anak dalam kandungan tak dapat tertolong dan mengembuskan napas terakhir saat tiba di RS Bunda Lubuklinggau.

Bidan dan Perawat Tak Kunjung Minta Maaf

Saat dikonfirmasi, Lika menyebut pihak Puskesmas Pauh, mendatanginya dan meminta maaf. Namun, bidan dan perawat yang ada saat kejadian tak turut hadir menjumpai Lika.
“Pihak puskesmas sudah datang ke rumah dan memohon maaf atas apa yang terjadi,” ujar Lika.

Baca Juga  Yayasan Binawan Sepakati MOU Ketenagakerjaan

Dia menambahkan, pihak Puskesmas datang bersama perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes) Muratara dan staf bupati.

“Mereka datang setelah viral ini, tapi untuk bidan dan perawat pada waktu kejadian hingga saat ini belum datang menemui,” ujarnya.

Menanti Lahirnya Anak Pertama

Ia mengakui masih sedih jika mengingat kejadian tersebut. Pasalnya, sang istri mengandung anak pertama yang sangat mereka nanti-nantikan. Namun bukannya bersuka cita karena kelahiran anak pertama, ia malah harus kehilangan istri dan sang anak.

“Itu anak pertama kami, seorang perempuan. Namun takdir berkata lain. Istri meninggal dunia sebelum sempat mendapat tindakan, dan anak kami meninggal di dalam perut,” tuturnya lirih.

Meski begitu, Lika tidak ingin melaporkan pihak Puskesmas ke polisi terkait kejadian itu. Ia mengaku tak ingin memperpanjang masalah dan hanya berharap agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

“Semoga jadi pelajaran (bagi pihak puskesmas) dan lebih baik lagi ke depannya,” sambungnya.

Editor : Firda Nursyafira / Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life