Kentut, kata yang kurang sopan di dengar. Selain tidak sopan, aroma yang ditimbulkan oleh gas yang keluar dari anus ini juga terasa bau busuk.
Buang angin atau kentut adalah proses pelepasan gas dari sistem pencernaan yang terbentuk sebagai hasil dari pencernaan makanan atau akibat udara yang tertelan.
Sebenarnya, buang angin adalah proses yang terjadi secara alami pada tubuh setiap manusia. Bahkan, kebanyakan orang buang angin lima sampai 23 kali per hari.
Meski begitu, beberapa orang bisa jadi merasa malu atau tidak nyaman karena lebih sering buang angin. Apalagi jika sedang berada di tempat umum atau gas yang dikeluarkan memiliki aroma yang tidak sedap.
Alhasil, mereka akan menahan kentut dan tanpa sadar hal ini bisa menjadi kebiasaan yang berdampak buruk untuk kesehatan.
Dampak Menahan Kentut
Berapa lama seseorang bisa menahan kentut tidak sama. Ada beberapa faktor yang memengaruhi hal ini. Termasuk makanan dan minuman yang dikonsumsi, aktivitas hormon, dan kondisi medis.
Menahan kentut membuat gas terperangkap di usus. Membuatnya terus menumpuk dan memberi tekanan pada dinding usus besar sampai kamu mendapatkan cara untuk mengeluarkannya.
Menahan gas biasanya tidak memicu efek atau dampak kesehatan yang serius dan berbahaya. Meski begitu, melepaskan gas dari usus lebih baik daripada terus menahannya.
Sebagaimana dilansir dari sumber kesehatan, Rabu (15/11/2023), berikut efek yang ditimbulkan dari menahan kentut:
1. Menimbulkan Rasa Sakit
Dampak menahan kentut yang paling sering terjadi adalah peningkatan tekanan pada usus yang bisa menjadi menyakitkan. Rasa nyerinya bisa ringan hingga terasa menusuk dan tajam.
2. Menjadi Sendawa
Terkadang, kentut seolah menghilang dengan sendirinya. Ini karena tubuh dapat menyerap kembali gas untuk sementara waktu.
Menurut penelitian yang diterbitkan di Digestive Diseases and Sciences, gas tetap akan menemukan jalan keluar. Jika tidak melalui perut yang terasa kembung, maka gas akan keluar melalui sendawa atau dihembuskan dalam napas.
3. Kembung
Kembung terjadi ketika gas terperangkap di dalam usus yang membuat perut menjadi buncit. Tidak hanya dapat membuat kamu tampak seperti seseorang yang kelebihan berat badan, tapi juga membuatmu merasa tidak nyaman.
4. Risiko Divertikulitis
Dampak menahan kentut yang dilakukan berulang kali dapat meningkatkan risiko divertikulitis. Ini adalah kondisi peradangan atau pembengkakan kantong yang terbentuk di sepanjang saluran pencernaan.
Biasanya di usus besar, yang berkembang menjadi infeksi. Hasilnya, kamu akan merasa mual, muntah, sembelit, atau nyeri perut.
So, apa masih mau menahan kentut? *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu