Home » JD.ID Tutup Layanan dan Gurihnya Bisnis e-Commerce di Indonesia

JD.ID Tutup Layanan dan Gurihnya Bisnis e-Commerce di Indonesia

by Lala Lala
4 minutes read
pexels nataliya vaitkevich 6214477

ESENSI.TV - JAKARTA

JD.ID Tutup Layanan di Indonesia, Ini Dia Liku-Liku Sejarah Bisnisnya. Layanan belanja online alias e-commerce JD.ID tutup permanen atau berhenti beroperasi pada 31 Maret 2023 dan memberi waktu bagi seluruh mitra pengguna dan penjual untuk menyelesaikan transaksi hingga akhir Maret 2023.

Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID, Setya Yudha Indraswara mengatakan, pemberhentian operasi ini merupakan keputusan strategis dari JD.COM untuk fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas negara.

Fokus tersebut disertai dengan logistik dan pergudangan sebagai inti bisnisnya.

JD.ID pertama kali beroperasi di Indonesia pada November 2015 dengan mengemban misi make the joy happen atau menghadirkan kebahagiaan.

Saat ini, layanan belanja daring ini memiliki 12 kategori produk mulai dari produk ibu dan anak. Juga perangkat elektronik, hingga produk luxury.

JD.ID Berkembang Pesat

Sebagai pendatang, bisnis JD.ID tergolong berkembang pesat. Hal itu tampak dari jumlah produk yang semula hanya 10.000 SKU pada 2015 menjadi sekitar 100.000 SKU pada akhir 2016.

Bukan hanya layanan belanja online, perusahaan ini juga menyediakan jasa pengiriman yang disebut menjangkau 365 kota di seluruh Indonesia. JD.ID merupakan e-commerce dengan trafik terbesar kesepuluh di Indonesia pada akhir Desember 2022.

Sejarah JD

JD adalah singkatan dari JD.com, salah satu perusahaan e-commerce terbesar di China. Berdiri pada tahun 1998, JD.com berawal sebagai toko elektronik dan berkembang menjadi platform e-commerce yang melayani berbagai kebutuhan konsumen. Diantaranya produk teknologi, pakaian, makanan, dan lain-lain.

Perusahaan ini memiliki jaringan logistik yang luas dan andal. Mereka memastikan bahwa produk yang dipesan oleh pelanggan dikirimkan dengan cepat dan efisien. JD.com juga memiliki sistem pembayaran yang aman dan mudah digunakan, yang memastikan bahwa transaksi dilakukan dengan mudah dan aman.

JD.com memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan platform e-commerce lain. Seperti kualitas produk yang tinggi, layanan pelanggan yang baik, dan harga yang kompetitif.

Perusahaan ini juga memiliki banyak program dan inisiatif untuk membantu memperluas jangkauan bisnis dan meningkatkan layanannya bagi pelanggan.

JD.ID Punya Banyak Cabang

Sampai saat ini, JD.com memiliki basis pelanggan yang luas dan terus berkembang. Perusahaan ini memiliki banyak cabang di seluruh dunia dan memperluas jangkauan bisnisnya melalui berbagai inisiatif dan program.

JD.com memiliki masa depan yang cerah dan terus memperlihatkan komitmennya untuk menyediakan layanan e-commerce yang baik bagi pelanggan.

JD.com beroperasi di China dan beberapa negara Asia lain, termasuk Indonesia, Vietnam, dan Filipina. Perusahaan ini juga memiliki cabang di sejumlah negara Eropa dan Amerika Utara, termasuk Belanda, Inggris, dan Kanada.

Menurut Forbes Global 2000, JD.com adalah perusahaan e-commerce terbesar kedua di China. Memiliki nilai pasar sekitar $60 miliar pada tahun 2021. Perusahaan ini terus berkembang dan memperluas bisnisnya melalui berbagai inisiatif dan program, sehingga nilai pasar perusahaan mungkin terus berubah.

Liu Qiangdong, atau lebih dikenal dengan nama Richard Liu, adalah pendiri dan CEO JD.com. Salah satu perusahaan e-commerce terbesar di China.

Lahir pada tahun 1974 di Jiangsu, China, Liu merupakan seorang pengusaha dan investor yang sangat sukses. Ia memiliki banyak pengaruh dalam dunia bisnis di Asia.

Baca Juga  Tips Aman Belanja Online

JD.ID dan Pendirinya

Sebelum memulai JD.com, Liu mengambil gelar sarjana ekonomi dari Renmin University of China dan bekerja sebagai programmer. Namun, minatnya dalam bisnis membawanya untuk memulai JD.com pada tahun 1998 sebagai toko elektronik.

Dalam beberapa tahun, JD.com berkembang menjadi platform e-commerce yang melayani berbagai kebutuhan konsumen. Juga memiliki jaringan logistik yang luas dan andal.

Berkat kepemimpinan Liu, JD.com memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan platform e-commerce lain. Seperti kualitas produk yang tinggi, layanan pelanggan yang baik, dan harga yang kompetitif.

Liu memimpin perusahaan dengan visi untuk memberikan layanan e-commerce yang baik bagi pelanggan. Dan memperluas bisnis JD.com melalui berbagai inisiatif dan program.

Di luar pekerjaan, Liu merupakan seorang filantropis yang memperlihatkan komitmennya untuk membantu masyarakat dan mempromosikan pendidikan. Ia juga aktif dalam berbagai organisasi dan acara sosial dan memiliki banyak pengaruh. Khususnnya dalam dunia bisnis dan sosial di China dan di seluruh dunia.

Secara keseluruhan, Liu Qiangdong merupakan pengusaha dan pemimpin bisnis yang sangat sukses. Ia juga memiliki banyak pengaruh dalam dunia bisnis di Asia. Berkat kepemimpinannya, JD.com memiliki masa depan yang cerah dan terus memperlihatkan komitmennya untuk memberikan layanan e-commerce yang baik bagi pelanggan.

Potensi e-Commerce di Indonesia

Bisnis e-commerce di Indonesia semakin menjanjikan. Di tengah pandemi, bisnis dagang berbasis digital ini bahkan diproyeksi tumbuh 33,2 persen dari 2020 yang mencapai Rp253 triliun menjadi Rp337 triliun pada 2021.

Hal ini didasarkan pada perilaku konsumennya, di semua lini dagang berbasis online. Juga tren transaksi berbasis digital terjadi peningkatan seiring banyaknya waktu orang di rumah sepanjang masa pandemi.

Teknologi yang semakin mapan diiringi dengan kecepatan transaksi yang semakin mudah dan cepat sangat membantu akselerasi bisnis digital jenis ini.

Laporan Google, Temasek dan Bain & Company soal e-Conomy 2020 menyebutkan, waktu yang disediakan orang untuk masuk ke platform dagang online menjadi 4,2 jam/ hari. Sebelumnya saat pandemi hanya 3,7 jam/hari. Bank Indonesia memproyeksikan transaksi e-commerce menjadi Rp337 triliun pada 20211, atau naik 33,2 persen dibanding tahun 2020 sebesar Rp253 triliun.

Regulasi Pemerintah

Peningkatan jumlah transaksi lewat e-commerce juga, tidak terlepas dari kebijakan pemerintah. Khususnya dalam mendorong akseptasi digital kepada masyarakat, serta terus mengakselerasi perkembangan fintech dan digital banking.

Bahkan BI memperkirakan bahwa tren digitalisasi akan terus berkembang pesat. Hal ini juga tecermin dari proyeksi transaksi digital banking tahun 2021 yang meningkat jadi sekitar Rp32.206 triliun atau tumbuh 19,1% dari proyeksi realisasi transaksi digital banking sepanjang tahun lalu yang mencapai Rp27.036 triliun.

Benar, e-commerce merupakan motor penggerak dari ekonomi berbasis digital. Tingginya pertumbuhan e-commerce di Indonesia sangat menarik untuk dioptimalkan realisasinya.

Pemerintah didorong untuk mengoptimalkan berbagai kebijakan yang dapat menarik masuknya e-commerce ke Indonesia. Bonus Demokrasi menjadi salah satu target pasar yang memiliki kekuatan sangat besar. Regulasi dan payung hukum yang proporsional sangat menentukan guna mewujudkan target optimalisasi penerimaan negara melalui e-commerce.

M.H. Maruf Syarifuddin, M.Sc (Praktisi e-commerce Indonesia)

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life