Home » Jegal Peredaran Produk Palsu, Mentan Luncurkan Aplikasi Bank Benih Perkebunan

Jegal Peredaran Produk Palsu, Mentan Luncurkan Aplikasi Bank Benih Perkebunan

by Erna Sari Ulina Girsang
1 minutes read
Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo. Foto: ist

ESENSI.TV - JAKARTA

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meluncurkan aplikasi Bank Benih Perkebunan (BABE BUN) yang merupakan plarform platform digital yang membangun sistem penyediaan, pengawasan dan peredaran benih perkebunan terintegrasi, terutama kelapa sawit.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo  mengatakan pelucuran aplikasi ini merupakan bagian dari komitmen bersama untuk pembangunan pertanian secara mandiri.

“Pembangunan pertanian bukan bertumpu pada skema pembiayaan pemerintah bersumber dari APBN dan APBD,” jelas Mentan SYL, dalam keterangan tertulis Kementan, seperti dilansir (17/3/2023).

Acara peluncuran BABE BUN digelar bersamaan dengan Rapat Koordinasi Nasional Perbenihan Perkebunan dalam menjaga Resiliensi Perkebunan Indonesia, di Makassar, Sulawesi Selatan, tanggal 16 Maret lalu.

Pada kesempatan itu, dia mengatakan dalam pembangunan pertanian khususnya perkebunan, sektor swasta (private sector) harus ikut berperan menciptakan tata kelola dan sistem usaha perkebunan dalam pengembangan kawasan perkebunan.

Bank Benih Perkebunan Bangun Mitra

Bahkan membangun kemitraan usaha dari hulu ke hilir melalui kolaborasi, solidaritas, sinergi antara pemerintah, swasta, asosiasi dalam gerak langkah bersama mengembalikan, menjaga dan membangun usaha perkebunan, sehingga terbagun ekosistem perkebunan Indonesia lebih maju, mandiri dan modern.

Baca Juga  Kendalikan Banjir di Hilir Sungai Citarum, Bendungan Cibeet Ditargetkan Rampung 2028

“Saya sangat mengapresiasi terobosan yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan. Aplikasi BABE BUN harus memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk percepatan pelaksanaan kegiatan peremajaan,” tambah Syahrul.

APlikasi BABE BUN diharapkan dapat menjadikan penggunaan benih ilegal dapat diminimalisir, pemasaran/bisnis benih lebih terbuka/tidak terjadi monopoli, distribusi benih lebih terorganisir, petani memiliki kesempatan untuk memilih benih sesuai dengan minat dan kesesuaian lokasi.

Untuk mensukseskan kegiatan ini, Mentan SYL meminta jajaranya untuk memastikan sosialisasi penggunaan benih unggul, bersertifikat dan berlabel terus dilakukan tidak hanya untuk komoditas kelapa sawit tetapi untuk komoditas perkebunan lainnya dengan memanfaatkan berbagai media baik cetak maupun elektronik.

“Jajaran Kementan perlu memastikan juga Aplikasi BABE BUN aplikatif dan dimanfaatkan, terus lakukan upaya-upaya perbaikan, perhatikan efisiensi penggunaannya,” tambahnya.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Email: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life