Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta Perbankan untuk dapat terus mempermudah pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM.
Pasalnya, penyaluran kredit perbankan ke UMKM baru mencapai 21 persen dari total kredit yang ada. Dan yang paling ‘gede’ memang di BRI.
Menurutnya, penyaluran kredit bagi UMKM di Indonesia masih lebih kecil dibandingkan negara lain. Seperti Tiongkok yang mencapai 65 persen, Jepang 65 persen, dan India 50 persen.
Karena itu, Presiden Jokowi meminta jajaran terkait dapat memperbaiki peraturan untuk mendukung kemudahan tersebut.
“Menteri BUMN, mungkin juga nanti dengan BI dan OJK, ini regulasinya yang harus diperbaiki. Karena tidak semua pelaku usaha memiliki aset agunan, memiliki kolateral, sehingga prospek itu juga harus dilihat,” tegasnya.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat membuka UMKM Expo(rt) Brilianpreneur, Kamis (7/12/2023), di Jakarta Hall Convention Center, Jakarta.
Presiden mengatakan, jangan hanya melihat agunannya mana, agunannya mana.
“Dilihat juga dong prospeknya. Enggak punya agunan tapi prospeknya bagus mestinya juga bisa diberikan kredit,” kata Presiden.
Kepala Negara menyampaikan terima kasih kepada para pelaku dan mitra UMKM yang telah menjadi penopang ekonomi nasional sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
“Kita tahu PDB ekonomi kita 61 persen didukung oleh UMKM, usaha-usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah. Dan 97 persen yang berkaitan dengan tenaga kerja. Itu juga penyerapannya oleh usaha-usaha UMKM. Ini yang penting,” katanya.
Pentingnya UMKM Go Digital
Ia mengapresiasi diadakannya pameran yang diselenggarakan oleh BRI sejak 2019, yang mempertemukan para pelaku dengan mitranya.
Jokowi berharap, ke depannya, pameran ini dapat diselenggarakan dengan lebih besar lagi..
“Saya sangat menghargai, mengapresiasi Brilianpreneur ini yang saya lihat tadi di depan produk-produk yang ditampilkan betul-betul dikurasi sangat baik. Kemasan juga saya lihat bagus-bagus, branding-nya juga bagus-bagus. Dan, yang paling penting memang bagaimana mempertemukan buyers, dengan para pelaku usaha,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara menekankan pentingnya UMKM untuk go digital agar dapat menguasai baik pasar lokal maupun pasar ekspor dan pasar global.
“Kalau kita lihat memang masih belum besar, ekspor produk UMKM baru 15,7 persen. Masih di bawah Singapura itu 41 persen, Thailand itu 29 persen, ini yang menjadi pekerjaan besar kita.,” tegasnya.
Presiden Jokowi meminta agar pelaku usaha mikro kecil dan menengah dapat selalu mengikuti selera permintaan pasar dan menyesuaikan dengan tren yang ada.
“Dilihat demand-nya, melihat juga tren pasar, melihat selera pasar itu seperti apa. Urusan warna, urusan desain, urusan packaging, selalu harus diperbaiki. Setiap tahun harus selalu diperbaiki agar produk-produk kita tetap up to date dan mampu memenuhi selera pasar yang ada,” pungkasnya. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Rudi H Napitupulu