Ibu Negara Malaysia Wan Azizah Wan Ismail mengunjungi terowongan silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral yang letaknya saling berhadapan di Jalan Katedral, Jakarta Pusat.
Wan Azizah Wan Ismail mengatakan Masjid Istiqlal menjadi bagian dari kunjungan resmi kenegaraan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di Indonesia.
Wan Azizah Wan Ismail beserta rombongan mengawali kunjungan di Masjid Istiqlal dan diterima oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar. Rombongan kemudian melanjutkan kunjungan menuju Katedral melalui Terowongan Silaturahmi.
Terowongan tersebut menjadi simbol harmoni kehidupan umat beragama di Indonesia dan juga simbol toleransi karena menghubungkan dua tempat ibadah ikonik di Indonesia itu.
Sesampainya di sana, Wan Azizah Wan Ismail disambut Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo dan mengajak berkeliling sambil berbincang sebelum meninggalkan gereja.
Dalam kunjungan ini, Ignatius mengatakan Ibu Negara Malaysia diperlihatkan makna simbolik keberadaan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang berdampingan.
Senada dengan itu, Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar mengatakan bahwa Wan Azizah sangat tertarik dengan keberadaan terowongan silaturahmi.
“Wan Azizah sangat tertarik dengan terowongan silaturahmi tadi, dan inilah terowongan satu-satunya di dunia, menjadi kekuatan simbolik antara Istiqlal dan Katedral,” ujar Nasaruddin.
Editor: Dimas Adi Putra
Jupiter, planet terbesar di Tata Surya, penuh dengan fakta-fakta menarik yang menunjukkan kehebatannya. Dengan diameter…
Merkurius, planet terdekat dengan Matahari, adalah dunia yang penuh dengan fakta menarik dan misteri yang…
Senin, 20 Mei 2024 menjadi gelombang pertama jemaah haji Indonesia yang diberangkatkan ke Mekkah. Sebanyak…
Salim Said adalah sosok yang unik. Di satu sisi, dia adalah seorang pengamat film yang…
Venus, tetangga terdekat Bumi dalam Tata Surya, adalah planet yang penuh dengan keajaiban dan kontradiksi…
SEJUMLAH perguruan tinggi negeri (PTN) secara tiba-tiba menaikkan uang kuliah tunggal (UKT). Tak heran belakangan…