Kepala Karantina Pertanian Belawan, Lenny Hartati Harahap melakukan monitoring pengawasan lalu lintas hewan ternak di Sibolga dan Nias.
Monitoring dilakukan untuk memastikan kesehatan dan keamanan hewan yang dilalulintaskan di wilayah kerjanya. Selain itu juga melakukan pengawasan di tempat pemasukan dan pengeluaran hewan.
Lenny yang didampingi dokter hewan Karantina (DHK), Amelina juga melakukan tindakan karantina berupa pemeriksaan hewan.
Pemeriksaan dilakukan pada malam hari terhadap 75 ekor babi potong untuk tujuan Gunung Sitoli, Nias, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
“Setelah dilakukan pemeriksaan, babi potong yang dilalulintaskan sehat, bebas dari penyakit flu babi Afrika (Afrika Swine Flu, ASF). Begitu juga aman dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),” kata Lenny, dalam keterangan tertulis, Kamis (29/6/2023).
Menurut Lenny, hewan yang telah diperiksa dan aman akan dibuktikan dengan sertifikat veteriner. Serta dokumen pendukung lain yang dipersyaratkan.
Lenny mengatakan, saat ini para pengguna jasa yang melalulintas komoditas pertanian dan ternak di wilayah kerjanya sudah mulai patuh.
“Mereka sudah untuk lapor Karantina. Salah satunya, PT. MFS yang telah melaporkan hewan ternaknya dan kelengkapan dokumen juga terpenuhi,” ujar Lenny.
Selain ikut pemeriksaan di lapangan, Lenny juga melanjutkan sosialisasi kekarantinaan kepada instansi. Sosialisasi untuk memperkenalkan Karantina Pertanian.
Sosialisasi juga dilakukan kepada pengguna jasa dan pemangku kebijakan lainnya. Khususnya terkait Undang-undang Nomor 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan.
Serta Permentan 17 Nomor 2023 tentang Tata Cara Pengawasan Lalulintas Hewan, Produk Hewan Pembawa Penyakit Hewan lainnya.
Dari Sibolga, Kepala Karantina Pertanian Belawan memantau lalulintas komoditas pertanian dan ternak di wilayah kerja lainnya di Pulau Nias. *
#beritaviral
#beritaterkini
#Email : junitaariani@esensi.tv
#Editor: Erna Sari Ulina Girsang