Internasional

Karena Terlalu Parah Kondisinya, WHO Ingatkan Invasi Rafah Bisa Jadi Bencana di Luar Nalar

Petugas medis PBB dari WHO meymatakan kekhawatirannya akan terjadinya bencana kemanusiaan yang tidak bisa dibayangkan, jika serangan besar-besaran oleh militer Israel terjadi di Rafah di Gaza selatan.

Menggaungkan kekhawatiran baru yang mendalam dari pejabat tinggi kemanusiaan PBB, Martin Griffiths, bahwa serangan terhadap Rafah dapat menyebabkan pembantaian.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga dengan tegas menolak tuduhan kolusi selama bertahun-tahun dengan mitra non-kesehatan baik di dalam atau di bawah rumah sakit di Gaza.

“Kami jelas tidak bisa lebih lantang mengatakan bahwa tidak, tidak ada kolusi antara WHO dan entitas lain di sektor kesehatan, mitra kesehatan, Kementerian Kesehatan (lokal) yang bekerja sama dengan kami,” kata Dr. Teresa Zakaria, manajer insiden WHO untuk konflik di Wilayah Pendudukan Palestina (OPT), dalam keterangan PBB, Jumat (16/2/2024).

Aktivitas Rumah Sakit

Namun, dia mengaku tidak dalam posisi untuk menyelidiki aktivitas lain yang terjadi di rumah sakit atau apa yang terjadi di bawah rumah sakit.

“Saya yakin Anda juga bisa mengapresiasi bahwa di rumah sakit, di mana terdapat banyak pasien, banyak populasi pengungsi, ketika kami fokus memberikan layanan yang benar-benar kami lakukan, kami tidak berada dalam posisi untuk melihat lebih jauh dari layanan tersebut. ketentuan yang perlu kita penuhi,” tambahnya.

Berbicara dari Gaza, Dr. Rik Peeperkorn, perwakilan OPT WHO, menegaskan bahwa rumah sakit tidak boleh dimiliterisasi dan semua mata tertuju pada permusuhan dan serangan skala besar yang dikhawatirkan terjadi di Rafah.

“Anda melihat ketakutan yang dihadapi orang-orang,” katanya.

“Orang-orang terus-menerus datang dengan pertanyaan (bertanya) ‘Apa yang bisa kami lakukan?’”

Perkembangan ini terjadi ketika fasilitas rumah sakit kelebihan beban dan kekurangan kapasitas serta berada di ambang kehancuran.

Dr. Peeperkorn melanjutkan, ia mencatat bahwa 1,5 juta warga Gaza kini berdesakan di tenda-tenda darurat dan tempat penampungan UNRWA di mana-mana di Rafah.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja Ha Napitupulu

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Penemuan Ini Mempengaruhi Terobosan Teknologi!

Penemuan baterai merupakan tonggak sejarah yang signifikan dalam inovasi manusia. Ini membuka jalan bagi berbagai…

2 hours ago

Bertemu Presiden Majelis Umum PBB, Jokowi Sampaikan Tiga Isu Penting Situasi Palestina

PRESIDEN Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dennis Francis…

10 hours ago

Penelitian UGM Ungkap Konten TikTok Berdampak Penurunan Daya Attention Span

TIM mahasiswa UGM Yogyakarta yang terdiri Rizqi Vazrin (Filsafat), Romdhoni Afif N (Filsafat), Radhita Z…

11 hours ago

BNPB Operasikan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Sukseskan World Water Forum di Bali

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mensukseskan acara World…

11 hours ago

Jokowi Sampaikan Dukacita Atas Meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

PRESIDEN Jokowi menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dan para delegasi…

12 hours ago

Pro Kontra Study Tour Pasca-kejadian Ciater Subang, Ini yang Perlu Diketahui

KECELAKAAN maut terjadi di jalan Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang,…

13 hours ago