Home » Kasus Covid-19 di China Meningkat, Rumah Sakit Kewalahan Tangani Pasien

Kasus Covid-19 di China Meningkat, Rumah Sakit Kewalahan Tangani Pasien

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
corona virus

ESENSI.TV - JAKARTA

Jumlah pasien yang datang untuk mendapakan perawatan di seluruh Rumah Sakit Beijing, China dalam sebulan terakhir melonjak, bahkan menyentuk rekor tertinggi dalam lebih dari tiga dekade terakhir.

Dokter Howard Bernstein yang bertugas di Beijing mengatakan jumlah pasien yang membutuhkan perawatan IGD tiba-tiba meningkat tajam. Sebagian besar pasien merupakan orang tua lanjut usia dan umumnya mereka menderita gejala Covid-19 dan pneumonia.

Senda dengan Bernstein, staf medis di seluruh China mengaku sedang berjuang untuk mengatasi perubahan mendadak di China yang disusul dengan oleh gelombang infeksi nasional. Salah satu rumah sakit yang mendapatkan lonjakan pasien adalah Rumah Sakit Keluarga Bersatu Beijing.

“Ini adalah wabah terbesar di negara itu sejak pandemi dimulai di pusat kota Wuhan tiga tahun lalu. Rumah sakit dan krematorium Pemerintah Kota Beijing juga mengalami kesulitan bulan ini di tengah permintaan yang tinggi,” jelas Bernstein, seperti dikutip dari Reuters, Senin (26/12/2022).

Dia mengatakan ruang ICU penuh, demikian juga unit gawat darurat, klinik demam dan bangsal lainnya. Sebagian besar pasien yang telah di rawat di rumah sakit perlu tinggal beberapa hari, sehingga tidak ada pergantian pasien, padahal pasien baru terus berdatangan.

Akibatnya ada juga pasien yang terjebak di Instalasi Gawat Darurat (IGD) berhari-hari karena tidak kunjung mendapatkan kamar akibat semua tempat tidur di rumah sakit sudah dipenuhi pasien. Padahal, jelasnya, sebelum bulan lalu, dirinya tidak lagi merawat pasien Covid-19.

Baca Juga  Kemenag dan KDEI Fasilitasi 35 Pasang WNI Nikah Massal di Taiwan

Namun, sebulan terakhir, jumlah pasien Covid mencapai lusisan pasien per hari. Dia mengatakan kondisi ini sangat di luar prediksi, sehingga dia mengaku pada dasarnya pihaknya tidak siap dengan perubahan mendadak ini.

“Tantangan terbesar, sejujurnya, adalah saya pikir kami tidak siap untuk ini,” katanya.

Sonia Jutard-Bourreau, Kepala Petugas Medis di Rumah Sakit swasta Raffles di Beijing, mengatakan jumlah pasien lima hingga enam kali lipat dari jumlah normal, dan usia rata-rata pasien telah melonjak sekitar 40 tahun menjadi lebih dari 70 tahun dalam rentang waktu satu tahun.

“Profilnya selalu sama. Itu sebagian besar pasien belum divaksinasi.”

Para pasien dan kerabat mereka mengunjungi Raffles karena rumah sakit setempat kewalahan dan karena mereka ingin membeli Paxlovid, pengobatan Covid buatan Pfizer, yang banyak tempat, termasuk Raffles, hampir habis.

“Mereka menginginkan obat itu seperti pengganti vaksin, tetapi obat itu tidak menggantikan vaksin,” kata Jutard-Bourreau, seraya menambahkan bahwa ada kriteria ketat kapan timnya bisa meresepkannya.
Lini produksi obat demam di Anshun.

Seorang karyawan bekerja di lini produksi obat demam di pabrik Bailing Guizhou di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Anshun, Provinsi Guizhou, 24 Desember 2022.*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life