Internasional

Kasus Kekerasan di Haiti Terus Meningkat, Wanita dan Anak-Anak Tidak Aman

Lebih dari 8.400 orang menjadi korban kekerasan geng di Haiti tahun lalu, termasuk pembunuhan, cedera dan penculikan. Angka ini meningkat 122 persen dibandingkan tahun 2022.

Perwakilan Khusus PBB untuk negara tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB, Maria Isabel Salvador, Kamis (25/1/2024) menyebutkan berbagai krisis yang berkepanjangan telah mencapai titik kritis di negara itu.

Negara Karibia ini masih terjadi peningkatan kasus kekerasan dan ketidakamanan yang dilakukan oleh geng-geng bersenjata dengan latar belakang tantangan politik, kemanusiaan dan sosio-ekonomi.

Kekerasan Menyebar

Sekitar 83 persen dari lonjakan pembunuhan dan cedera yang belum pernah terjadi sebelumnya terjadi di ibu kota, Port-au-Prince, namun kekerasan telah menyebar ke tempat lain, khususnya Artibonite, yang merupakan kekerasan terbesar di Haiti.

Di selatan ibu kota, geng-geng melakukan serangan besar-besaran untuk menguasai zona-zona penting dan terus menggunakan kekerasan seksual secara sistematis di wilayah-wilayah yang mereka kendalikan, sehingga menempatkan perempuan dan anak perempuan berusia 12 tahun dalam risiko.

Salvador mengatakan bahwa sejak pengarahan terakhirnya pada bulan Oktober, setidaknya 75 orang dilaporkan terbunuh oleh gerakan main hakim sendiri yang muncul sebagai pertahanan kolektif melawan geng-geng tersebut.

Sementara itu, BINUH terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas Kepolisian Nasional Haiti (HNP), namun tingkat pengurangan personel yang tinggi semakin mengurangi kemampuan pasukan tersebut untuk melawan kekerasan geng dan menjaga keamanan.

Pemerintah Haiti dan komunitas internasional telah meningkatkan dukungan terhadap HNP selama beberapa bulan terakhir, tambahnya.

Jumlah ini termasuk peningkatan 13 persen yang dialokasikan di bawah anggaran nasional untuk tahun fiskal ini dan pasokan peralatan perlindungan individu, kendaraan lapis baja, sepeda motor dan senjata.

Oktober lalu, Dewan Keamanan PBB mengizinkan pengerahan misi dukungan keamanan multinasional (MSS) untuk mendukung pasukan polisi Haiti yang terkepung, yang ditawarkan oleh Kenya untuk dipimpin.

Rezim sanksi tahun 2022 yang menargetkan para pemimpin geng dan pemodal mereka juga diperbarui pada akhir bulan itu.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Bahaya Bus Bodong seperti Odong-odong

Bus bodong? Odong-odong? Ya, keduanya 11-12 alias hampir sama saja alias sama-sama ilegal dan tak…

2 hours ago

Gempa M4,3 Guncang Bawean Jawa Timur dan Sekitarnya

GEMPA tektonik terjadi di wilayah Bawean, Jawa Timur dan sekitarnya pada Minggu, 12 Mei 2024…

8 hours ago

37 Orang Meninggal Dampak Banjir Lahar Dingin Sumbar, Ini Rinciannya

KABAR duka dari kaki Gunung Marapi Sumatera Barat. Bencana banjir lahar dingin menyebabkan 37 orang…

8 hours ago

Empat Nama Konsultasi Maju Pilkada DKI Jakarta lewat Jalur Independen

EMPAT calon akan maju sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur melalui jalur independen pada…

8 hours ago

Sekjend Gerindra: Semoga Warteg Kecipratan Program Makan Siang Gratis

SEKRETARIS Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menghadiri acara halalbihalal bersama Ikatan Keluarga Besar Tegal…

12 hours ago

Jasa Raharja Pastikan Beri Santunan Seluruh Korban Kecelakaan Maut di Subang

SEBANYAK 11 orang dilapotkan meninggal dalam kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa…

12 hours ago