Home » Kegiatan PT. Antam Dihentikan, Warga Konawe Utara Protes

Kegiatan PT. Antam Dihentikan, Warga Konawe Utara Protes

by Addinda Zen
1 minutes read
Antam Konawe Utara

ESENSI.TV - JAKARTA

Kerusuhan terjadi antara warga dan pihak kepolisian di lokasi tambang nikel PT. Aneka Tambang (Antam), Desa Mandiodo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Kapolres Konawe Utara, AKBP Priyo Utomo mengatakan, tiga orang polisi  dan satu warga dikabarkan terluka dalam insiden ini.

“Ada tiga personel anggota mengalami luka lecet (luka ringan) dan dari massa hanya satu orang” jelasnya, dikutip dari cnnindonesia (6/6).

Unjuk rasa ini merupakan penolakan warga atas berhentinya aktivitas PT. Antam di blok Mandiodo. Berhentinya aktivitas perusahaan, memberikan efek berkepanjangan terhadap pengusaha lokal. Banyak usaha warga yang ikut terhenti, seperti rumah makan dan usaha tempat tinggal (kost).

Pemberhentian kegiatan PT. Antam di blok Mandiodo juga menyebabkan Pemutusan Hubungan Karyawan (PHK) sekitar 30 pegawai.  Warga pun menuntut penjelasan perusahaan atas hal ini.

Salah satu peserta unjuk rasa, dalam orasinya, menuntut agar PT. Antam kembali beraktivitas di kawasan tersebut.

“Kami mendesak PT Antam kembali beraktivitas dengan melibatkan masyarakat dan perusahaan lokal di blok Mandiodo” teriaknya saat orasi.

Baca Juga  Penyelidikan Terhadap Kerusuhan di PT GNI Morowali Utara Sebaiknya Dilakukan Transparan

Polisi menembakkan gas air mata ke arah kerumunan yang anarkis dan memaksa masuk ke kawasan perusahaan saat unjuk rasa. Terjadi juga aksi pelemparan batu yang diduga berasal dari luar kelompok pengunjuk rasa untuk memperkeruh situasi.

Warga pengunjuk rasa mengaku telah menyampaikan aspirasi dan tuntutannya kepada pihak PT. Antam. Namun, seolah tidak didengar, tidak ada pihak perusahaan yang menemui warga terkait hal tersebut.

Warga Konawe Utara kemudian berjanji akan menduduki kawasan perusahaan Antam hingga ada pertemuan antara kedua belah pihak.

Video amatir yang memperlihatkan kerusuhan antara warga dan polisi viral di sosial media. Dalam video tersebut, terlihat aksi lempar batu dan tembakan gas air mata.

Banyak warga sosial media yang menyayangkan kerusuhan tersebut. Penembakan gas air mata oleh pihak kepolisian juga dinilai membahayakan.

 

 

Editor: Dimas Adi Putra

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life